Hari ini kita merayakan keluarga kudus dari Nazaret.
Bukan kebetulan kalau tema renungan kita dalam mempersiapkan Natal dalam masa
advent Kembali ke Nazaret. Hal ini
tepat sekali dengan salah satu ayat dari sabda Tuhan dalam injil hari ini “
Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke nazaret, dan Ia tetap hidup dalam
asuhan mereka”. Ini merupakan cirikhas sebuah keluarga. Hanya manusia lah yang
secara jelas selalu hidup dalam keluarga dan ini merupakan salah satu ciri bahwa
manusia itu adalah mahkluk sosial. Artinya mahkluk yang ada untuk yang lain,
tak pernah seseorang berada untuk dirinya sendiri.
Dalam membangun keluarga ini menjadi sangat jelas:
tidak pernah ada seorang suami menjadi suami untuk dirinya sendiri. Dia menjadi
suami karena mau mencintai istrinya dan siap mengorbankan segala miliknya untuk
istri tercintanya, begitu juga sebaliknya orang bersedia menjadi istri karena
ingin mengasihi suaminya. Seharusnya tidak ada alasan lain selain untuk saling
mencintai, dan mencintai berarti memang harus siap berkorban bagi yang
dicintainya. Itulah cinta yang sesungguhnya, tiada kasih tanpa pengorbanan.
Maka kalau ada seorang pemuda berani bilang “ i love u” kepada seorang gadis
berarti dia siap untuk mengorbankan dirinya demi gadis yang dicintainya.
Itulah yang dilakukan orang tua, mereka tidak pernah
menjadi orang tua bagi dirinya tetapi menjadi orang tua bagi anaknya.
Sebaliknya anak juga terlahir bagi orang tuanya, tidak pernah menjadi anak
untuk dirinya sendiri. Maka sudah sepantasnya kalau seorang anak ingin
membahagiakan orang tuanya. Seorang ibu berjuang antara hidup dan mati pada
saat berjuang untuk melahirkan anaknya, meski sekarang sudah ada cara sangat
canggih yang harus dilahirkan dengan bedah cesar
sehingga seorang ibu tidak merasakan sakit saat melahirkan karena dibius tapi
perlu waktu untuk proses penyembuhannya.
Kembali ke Nazaret manjadi tema yang sangat relevan
bagi kita dalam merayakan Natal dan hari ini dalam pesta Keluarga kudus. Dalam
keluarga semua hal bisa bertumbuh dan berkembang, bila kita mempunyai keluarga
yang baik semua tatanan kehidupan akan menjadi baik. Tapi dalam kenyataan
beberapa tahun terakhir banyak keluarga yang hancur berantakan, begitu mudahnya
suami istri untuk bercerai karena merasa tidak cocok dan tentu saja apapun
baiknya anak akan menjadi korban dari semua ini. Mereka tidak menemukan sosok
seorang ayah dan ibu yang hidup rukun damai dalam kasih untuk membantu bertumbuh
dan berkembang sabagai manusia yang seharusnya.
Sabda Tuhan dalam injil hari ini menunjukan betapa
pentingnya keluarga dalam kalimat : “Yesus pulang bersama-sama mereka ke
Nazaret, dan ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Yesus makain bertambah besar,
dan bertambah pula hikmatnya, Ia makin besar dan makin dikasihi oleh Allah dan
manusia”. Inilah seharusnya hidup manusia supaya berkembang sempurna yaitu
mengalami dan merasakan dikasihi ALLAH dan Manusia. Itu hanya bisa terjadi
kalau kita bertumbuh dan berkembang dalam iman kita. Seperti ajakan Bapa suci
dalam tahun iman yang sedang kita rayakan sepanjang tahun ini. AMIN.
0 comments:
Post a Comment