Friday, 23 November 2012

Cinta Segitia



Hari ini kita sudah memasuki minggu biasa yang ke 31. Dalam injil kita mendengarkan tentang hukum yang utama yaitu kasih. Saya mendapatkan judul yang cocok untuk kita bersama Cinta segitiga. Kita harus mencintai Allah, mencintai sesama dan mencintai diri sendiri. Itulah tiga sudut atau garis dalam segitiga yang merupakan perintah perintah  kepada kita semua sebagai orang kristiani. Kalau ini dilaksanakan kita akan menemukan sumber kebahagian dalam hidup kita. Jujur saja bisa dikatakan bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa cintakasih. Karena kita lahir ke dunia ini  hanya karena kasih Allah dan orang tua kita, tentu juga semua orang yang hadir dalam kehidupan kita.
Bila kita lihat segitiga akan ada tiga sudut dan tiga garis, kalau satu garis atau sudutnya kita hilangkan itu bukan segitiga lagi. Begitu juga cintaksih dalam hidup kita harus lengkap seperti dalam injil hari ini: sudut atau garis pertama” Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dengan segenap akal budimu dengan segenap kekuatanmu”. Sudut atau garis kedua dan ketiga” kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Di sini ada dua garis atau sudut yaitu mencintai sesama yang ukurannya seperti mencintai diri sendiri. Sebagai bentuk cinta segitiga hukum ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Harus dijalani bersamaan dalam khidupan pribadi kita masing-masing.
Refren mazmur hari ini merangkum perintah Cintakasih ini: “Aku mengasihi Tuhan, Dia sumber kekuatan hidupku kan menjadi aman dalam lindunganNya”. Kita mengasihi Tuhan tapi nyatanya Dia justru merupakan sumeber kekuatan kita untuk mengasih dan dalam Dia kita menjadi aman terlindung oleh kasihNya yang tanpa batas, sehingga kita dimampukan untuk mencintai sesama kita. Itulah yang seharusnya terwujud dalam hidup kita menjadi pemba kasih Tuhan bagi sesama.
Hukaman utama akan kita terima kalau kita tidak melaksanakan hukum cintakasih ini, misal yang terjadi di sekitar kampung saya perang antar desa karena mereka menyimpan rasa: benci, dendam, menyimpan luka dan sakit hati, iri dan dengki, memusuhi, menindas, melecehkan, tidak mau berdamai dengan orang lain, sehingga ada kesalah dari salah satu warga bisa menjadi penyebab perang sampai satu desa hampir habis. Kalau mereka melakukan hukum cintakasih ini pasti tidak akan terjadai kekacauan begitu dahsyat yang sangat merusak dan menghancurkan. 

Bagi kita orang kristiani kadang tidak mau ke gereja karena marah dengan pastornya, tidak ikut kegiatan lingkungan karena tidak akur yang disebabkan oleh kesombongan. Hal ini sebetulnya hanya menyebabkan hidup yang sulit dan berat penuh berkepanjangan, yang menjauhkan kita dari kedamaian dan kebahagiaan sejati. Maka marilah kita tumbuhkan dalam diri kita kerinduan untuk mengasihi Allah dan sesama. Tentu perlu pertobatan terus menerus dalam hidup karena biasanya kita lebih mudah mengorbankan orang lain untuk diri kita, daripada mengorbankan diri untuk orang lain yang merupakan essensi dari cintakasih. Berani berkorban untuk yang kita kasihi. Contoh nyata Yesus sendiri yang rela mengorbankan diriNya mati di kayu salib untuk kita yang dikasihinya.
(by F.Matius Sudiantoro, SDB)

0 comments:

Post a Comment