Kita sedang menjalani tahun iman yang dicanangkan oleh
Paus Benediktus XVI dengan Surat Apostolik Porta Fidei. Dalam Injil hari ini
Yesus menyatakan dengan sangat jelas “Imanmu menyelamatkan engkau”. Dalam dunia
kita sekarang iman sudah ditinggalkan, terutama
kaum muda banya tak peduli lagi dengan iman. Mereka mengalami kesulitan
untuk bisa melihat dengan kacamata iman. Maka seruan si buta “Supaya aku dapat
melihat” juga merupakan permohonan kita untuk memulihkan kemampuan melihat
relaitas kehidupan dalam kacamata iman.
Iman adalah anugerah Tuhan tapi
sekaligus merupakan jawaban dari manusia terhadap anugerah. Seperti sabda Yesus
“ imanmu telah menyelamatkan engkau”. Artinya keselamatan itu adalah anugerah
yang Tuhan berikan tetapi juga perlu kesediaan manusia untuk menerimanya. Sama
hal nya kalau kita memberikan sesuatu tetapi orang yang kita beri tidak mau
menerimanya maka sia-sialah pemberian kita. Keselamatan yang Tuhan berikan
kepada manusia melalui Yesus Kristus tidak akan sampai kepada kita kalau kita
tidak menerimanya dengan keterbukaan hati.
“Pergilah imanmu telah menyelamatkan engkau” merupakan
perintah yang diberikan kepada orang buta yang sudah melihat itu. Ketika si
buta sudah melihat, dia mengikuti yesus dalam perjalanannya artinya dia
menjalani hidup sebagai pengikut Kristus. Tapi supaya bisa mengikuti Kristus
orang itu harus menanggalkan jubahnya, ia segera pergi dan mendapatkan Yesus.
Menanggalkan jubah berarti melepaskan apa yang dimilikinya atau sebagai wujud
pertobatanTentu saja harus pergi untuk mewartakan apa yang sudah dilihatnya
yaitu keselamatan. Inilah karya Tuhan seperti dalam refren mazmur hari “Aku
wartakan karya agungmu Tuhan, karya agungMu karya keselamatan”. Keselamatan yang
harus diwartakan melalui kehidupan. Maka st. Yakobus menyebut iman tanpa
perbuatan adalah mati.
Kalimat dari st Yohanes Krisostomus ”kebajikan bukan
hanya hasil usaha kita melainkan juga hasil rahmat Allah”. Ini sangat cocok
dengan iman yang merupakan salah satu kebajikan yang disebut st Paulus harapan,
iman dan kasih. Tahun ini dicanangkan sebagai tahun iman supaya kita semakin
bersemangat mewartakan dan mengkominikasikan iman kita dalam kehidupan nyata.
Perbuatan kita harus mewujudkan hidup kita dalam beriman. Yesus memberi jaminan
kalau kamu punya iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung ke dalam
laut. Artinya kita bisa mewujudkan keselamatan dalam kepercayaan akan Tuhan
yang sungguh mencintai umat manusia. Tuhan sudah memberikan semuanya tinggal
menunggu jawaban kita manusia. Kita perlu keberanian seperti orang buta itu,
untuk dengan rela mau meninggalkan hal yang membutakan mata dan hati kita
supaya mampu melihat kehendak Tuhan yang memberikan keselamatan kepada manusia.
Kita yang sudah menerima keselamatan mempunyai kewajiban untuk mewartkannya
kepada orang lain. Supaya mereka bisa mengerti bahwa kita adalah pembawa
keselamatan yang diutus oleh Tuhan. Menjadi Pembawa kasihnya bagi sesama itulah
tuntutan iman kita. “Pergilah imanmu menyelamatkan engkau”. Dan menyelamatkan
sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment