Friday, 23 November 2012

Pergilah Imanmu Menyelamatkan Engkau



Kita sedang menjalani tahun iman yang dicanangkan oleh Paus Benediktus XVI dengan Surat Apostolik Porta Fidei. Dalam Injil hari ini Yesus menyatakan dengan sangat jelas “Imanmu menyelamatkan engkau”. Dalam dunia kita sekarang iman sudah ditinggalkan, terutama  kaum muda banya tak peduli lagi dengan iman. Mereka mengalami kesulitan untuk bisa melihat dengan kacamata iman. Maka seruan si buta “Supaya aku dapat melihat” juga merupakan permohonan kita untuk memulihkan kemampuan melihat relaitas kehidupan dalam kacamata iman.

Iman adalah anugerah Tuhan tapi sekaligus merupakan jawaban dari manusia terhadap anugerah. Seperti sabda Yesus “ imanmu telah menyelamatkan engkau”. Artinya keselamatan itu adalah anugerah yang Tuhan berikan tetapi juga perlu kesediaan manusia untuk menerimanya. Sama hal nya kalau kita memberikan sesuatu tetapi orang yang kita beri tidak mau menerimanya maka sia-sialah pemberian kita. Keselamatan yang Tuhan berikan kepada manusia melalui Yesus Kristus tidak akan sampai kepada kita kalau kita tidak menerimanya dengan keterbukaan hati.

“Pergilah imanmu telah menyelamatkan engkau” merupakan perintah yang diberikan kepada orang buta yang sudah melihat itu. Ketika si buta sudah melihat, dia mengikuti yesus dalam perjalanannya artinya dia menjalani hidup sebagai pengikut Kristus. Tapi supaya bisa mengikuti Kristus orang itu harus menanggalkan jubahnya, ia segera pergi dan mendapatkan Yesus. Menanggalkan jubah berarti melepaskan apa yang dimilikinya atau sebagai wujud pertobatanTentu saja harus pergi untuk mewartakan apa yang sudah dilihatnya yaitu keselamatan. Inilah karya Tuhan seperti dalam refren mazmur hari “Aku wartakan karya agungmu Tuhan, karya agungMu karya keselamatan”. Keselamatan yang harus diwartakan melalui kehidupan. Maka st. Yakobus menyebut iman tanpa perbuatan adalah mati. 

Kalimat dari st Yohanes Krisostomus ”kebajikan bukan hanya hasil usaha kita melainkan juga hasil rahmat Allah”. Ini sangat cocok dengan iman yang merupakan salah satu kebajikan yang disebut st Paulus harapan, iman dan kasih. Tahun ini dicanangkan sebagai tahun iman supaya kita semakin bersemangat mewartakan dan mengkominikasikan iman kita dalam kehidupan nyata. Perbuatan kita harus mewujudkan hidup kita dalam beriman. Yesus memberi jaminan kalau kamu punya iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung ke dalam laut. Artinya kita bisa mewujudkan keselamatan dalam kepercayaan akan Tuhan yang sungguh mencintai umat manusia. Tuhan sudah memberikan semuanya tinggal menunggu jawaban kita manusia. Kita perlu keberanian seperti orang buta itu, untuk dengan rela mau meninggalkan hal yang membutakan mata dan hati kita supaya mampu melihat kehendak Tuhan yang memberikan keselamatan kepada manusia. Kita yang sudah menerima keselamatan mempunyai kewajiban untuk mewartkannya kepada orang lain. Supaya mereka bisa mengerti bahwa kita adalah pembawa keselamatan yang diutus oleh Tuhan. Menjadi Pembawa kasihnya bagi sesama itulah tuntutan iman kita. “Pergilah imanmu menyelamatkan engkau”. Dan menyelamatkan sesama kita. Amin.
(by F.Matius Sudiantoro, SDB)

0 comments:

Post a Comment