Tuesday 30 October 2012

Perlihatkanlah Kepada Kami, Kasih SetiaMu, Ya Tuhan




Refren mazmur hari ini sebuah permintaan dari manusia, yang  menutup mata dan hatinya sampai tidak mampu melihat kasih setia Tuhan yang begitu besar. Permintaan ini seharusnya bukalah mataku untuk melihat kasih setiaMu. KasihNya dinyatakan secara tuntas dalam kehadiran Tuhan Yesus di tengah kita sebagai Sang Emanuel. 
Sebetulnya mata dan hati kita sudah sangat terbuka untuk melihat kasihNya dalam kehidupan sehari-hari.  Itulah realitas hidup kita, betapa mudahnya kita membutakan diri untuk tidak melihat kasih setia Tuhan kepada kita. 

Dalam bacaan pertama,Tuhan menyatakan kasih setianya dengan memberikan hambanya menjadi kurban silih sebagai orang benar yang akan membenarkan banyak orang dengan hikmatnya. Lalu dipertegas dalam bacaan kedua kita mempunyai imam agung yang sudah melintasi semua langit yang turut merasakan segala kelemahan kita dengan segala duka deritanya telah dialami kecuali dosa. Dan melalui Dia kita akan menerima rahmat dan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

Dalam injil, permintaan pemazmur ini dinyatakan oleh dua rasul yang minta duduk sebelah kanan dan kiri. Namun Tuhan mengajarkan supaya kitalah yang seharusnya memperlihatkan kasih setia Tuhan bagi manusia. Dengan berkata “ Barang siapa ingin menjadi besar diantara kamu , hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka dinataramu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia datang bukan untuk dialayani melainkan untuk melayani dan memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang”. Beginilah Tuhan telah menunjukan kasih setianya kepada umat manusia. Datang untuk melayani bahkan mengorbankan dirinya bagi manusia.

Hari ini adalah minggu evangelisasi bersamaan dengan 50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II, yang menghasilkan banyak dokumen dan pembaharuan dalam Gereja bagaimana harus mewartakan injil bagi sesama di mana pun kita berada. Kita sebagai orang kristen diminta untuk menunjukan kasih setia Tuhan itu bagi sesama kita. Maka permohonan dalam refren mazmur ini justru meminta supaya Tuhan menjadikan kita sebagai saksi atau pewarta kasih setiaNya. Kita masing-masing terpangggil untuk memancarkan terang sabda kebenaran itu melalui kehidupan kita untuk melayani sesama, seperti sabda Yesus” Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang”. Begitulah seharusnya hidup kita sebagai pengikut Kristus.

Sebagai penutup saya mengutip beberapa kata bijak Bunda Teresa dari Kalkuta:
1. “buah keheningan adalah doa, buah doa adalah iman, buah iman adalah cinta, buah cinta adalah pelayanan, buah pelayanan adalah damai”. 
2. “Iman di dalam tindakan adalah cinta dan cinta dalam tindakan adalah pelayanan”.  
 3“Tidak semua orang bisa melakukan hal-hal besar, tapi kita bisa melakukan hal-hal kecil dangan cinta yang besar”.
 4.“ Hari kemarin telah berlalu, hari esok belum datang. Kita hanya memiliki hari ini, mari kita mulai”. 
5. “Saya adalah pensil kecil di tangan Allah yang sedang menulis, yang mengirim surat cinta kepada dunia”. Semoga kita masing-masing menjadi wujud pernyataan kasih Allah bagi sesama kita.

(P.Matius Sudiantoro,SDB)

0 comments:

Post a Comment