Betapa bahagianya dua tokoh dalam injil hari ini saat
mereka bertemu. Sebetulnya ada gap yang sangat jauh antara Maria dan Elisabeth
dalam soal umur yang saat ini sering menjadi penghalang terbesar untuk bisa
saling mengerti antara yang tua dan yang muda. Sungguh menakjupkan hari ini
kita mendapat contoh sebuah pertemuan yang membahagiakan dari dua orang yang
berbeda generasi. Damapaknya bahka sangat dirasakan orang lain yang masih dalam
kandungan” melonjaklah anak yang di dalam rahimnya”. Kegembiraan pertemuan dua
wanita ini dirasakan oleh bayi yang ada dalam kandungan.
Pernahkah kita mengalami pertemuan itu yang sungguh
membahagiakan baik bagi kita sendiri maupun bagi mereka yang bertemu dangan
kita atau justru orang was-was dan takut kalau akan bertemu dengan kita. Sangat
menyedihkan kalau ada orang yang akan kita temui justru menjadi ketakutan
karena kehadiran kita. Seharusnya orang menanti saat bertemu dangan kita dan
setelah pertemuan dengan kita mereka mengalami kegembiraan seperti yang
terjadai pada Maria dan Elisabeth hari ini. Sehingga kita sungguh menjadi
pembawa kabar gembira atau injil bagi sesama kita.
Kita sudah ada pada minggu terakhir dalam masa advent,
tentu akan semakin dekat hari raya pertemuan Allah dan manusia. Dalam diri
Yesus yang lahir di kandang itu pertemuan Allah dan manusia terjadi secara
sempurna. Allah menjadi manusia dan manusia menjadi Allah bersatu dalam diri
Yesus juruselamat kita. Karena itulah Dia berkuasa menyelamatkan kita. Dia
mengalami segala kelemahan manusia tapi ada kuasa Allah yang menyelamatkan
dalam kedatanganNya yang penuh kesederhanaan. Itulah kehadiran Sang Emanuel
Allah yang menyertai kita.
Kegembiraan dalam pertemuan Maria dan Elisabeth itu
juga bersumber pada kehadiran Yesus yang masih dalam kandungan Maria. Yohanes
yang sudah lebih besar bisa merasakan kegembiraan itu meski masih dalam
kandungan sehingga Dia melonjak kegirangan menyambut kehadiran sang juruselamt
dunia. Pujian Elisabet membuat semuanya semakin jelas “Diberkatilah engkau
diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu, siapakah aku ini
sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?”.
Pertemuan yang membahagiakan ini karena
Tuhan juga hadir dalam pertemuan ini. Kegembiraan itu manjadi nyata dalam
kehadiran Tuhan Yesus yang menjadi penebus kita. Kehadiran Sang Penebus ini
akan sungguh kita rasakan kalau kita mempunyai iman seperti Maria dan
Elisabeth. Dalam iman itulah kegembiraan mereka terjadi bila mereka bisa
menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan yang Tuhan kehendaki hanya
satu semua manusia diselamatkan hanya terkadang memang manusia sendiri tidak
mau diselamatkan, artinya tidak mau menjalani hidup sesauai dengan kehendak
Tuhan yang mau menyelamatkannya. Tapi mau melakukan kehendakanya sndiri yang
menyesatkan. Marilah kita menyerahkan hidup kita untuk melakukan kehendak Tuhan
seperti Maria” jadilah padaku menurut perkataanmu”. Amin.
(by F.Matius Sudiantoro, SDB)
0 comments:
Post a Comment