Sunday, 30 December 2012

BERTOBATLAH!



Itulah seruan Yohanes Pembabtis kepada kita di masa advent ini. 
Bertobat artinya berbalik dari arah yang salah menuju arah yang benar. Tujuan hidup manusia itu terarah kepada Tuhan yang menjadi sumber kehidupan, tetapi seringkali dibelokan oleh bermacam-macam hal, maka bertobat berarti kembali lagi kearah yang benar. Yohanes berseru begitu kepada orang yahudi yang sudah salah jalan, dan hari ini, dia juga berseru kepada kita semua tanpa kecuali dan menyapa satu per satu “ Bertobatlah”. Sadarkah kita bahwa kita sudah menyimpang atau sudah salah jalan, dan anehnya justru ketika kita merasa benar kesalahan itu menjadi semakin besar. Pertobatan ini  tidak bisa sekali untuk selamanya, tetapi harus terus menerus sepanjang hidup kita.

Dalam istilah santo Paulus bertobat berarti “supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus”. Itulah yang  harus kita lakukan untuk mnyambut hari Raya kelahiran Kristus pada hari natal. Maka seruan Yohanes untuk bertobat menjadi sangat tepat bagi kita semua supaya nanti pantas menyambut Kristus yang mau hadir dan lahir di tengah kita.
Gereja kita punya banyak jalan untuk melakukan pertobatan. Salah satunya  dengan menerima Sakramen Tobat atau pengampunan dosa. Dalam sakramen ini ada tiga tahap yang harus dilakukan: pertama menyadari dan menyesali dosa kita. Kedua, mengakukannya dalam sakaramen pengakuan suapaya mendapatkan absolusi pengampunan. Ketiga dengan melaksanakan penitensi atau hukuman untuk mengingatkan supaya kita tidak berbuat dosa lagi. Ketiganya harus dilaksanakan dengan kesungguhan hati supaya pertobatan kita menjadi sempurna. kita menerima sakramen tobat dalam masa persiapan menyambut Hari raya Kristus lahir ke dunia terutama ke dalam hati kita. Kita perlu mempersiapakan hati yang bersih dan murni untuk dijadikan hadiah bagi sang Raja yang datang untuk menyelamatkan kita. Tanda pertobatan juga perlu diwujudkan secara nyata dalam karya cintakasih kepada sesama terutama untuk mereka yang miskin dan dalam kesulitan dalam hidupnya.

Memang dalam masa advent rasa tobat dalam kehidupan kita sungguh terbangun, tapi sebenarnya pertobatan  harus kita jalankan terus menerus , karena kita selalu mudah jatuh dalam dosa yang sama. Untuk bertobat memang perlu kerendahan hati dan kejujuran untuk mengakui kelamahan dan kesalahan diri. Untuk kemudian bangkit dan tak akan mengulanginya lagi dalam kehidupan selanjutnya. Perlu juga perjuangan tetapi juga pengorbanan. Inilah yang harus kita jalani supaya kita pantas dalam menyambut kedatangan Sang Emanuel yang mau hadir ke dunia untuk menyelamatkan kita. Sebagai penutup kutipan lagu dari Iga Mawarni yang berjudul KEJUJURAN  ini sangat cocok untuk kita laksanakan dalam kehidupan kita untuk menjalani pertobatan:

KEJUJURAN Iga Mawarni
MENGAPAKAH DI HATI KITA MASIH SAJA SELALU ADA DUSTA
YANG SELALU KITA LAKUKAN DENGAN SADAR  DAN TANPA ADA RASA SESAL
APALAGI KALAU ADA BENCI RASA IRIHATI DAN DENGKI
TANPA KAU LIHAT SIAPAKAH DIRIMU BERSIHKAN PULA HATIMU
MARILAH DANGAN JUJUR KITA MENGAKUI KELEMAHAN DAN KESALAHAN DIRI
BERSIHKAN JIWA DARI NODA DAN GODA NYATAKAN RASA SESAL DI HATI
WALAU TUHAN MAHA PENGASIH JANGANGLAH KITA PENUHI
 KEPALSUAN DALAM DUNIA INI KESERAKAHAN NAFSU DUNIAWI

0 comments:

Post a Comment