Itulah seruan
Yohanes Pembabtis kepada kita di masa advent ini.
Bertobat artinya berbalik
dari arah yang salah menuju arah yang benar. Tujuan hidup manusia itu terarah
kepada Tuhan yang menjadi sumber kehidupan, tetapi seringkali dibelokan oleh
bermacam-macam hal, maka bertobat berarti kembali lagi kearah yang benar.
Yohanes berseru begitu kepada orang yahudi yang sudah salah jalan, dan hari ini,
dia juga berseru kepada kita semua tanpa kecuali dan menyapa satu per satu “
Bertobatlah”. Sadarkah kita bahwa kita sudah menyimpang atau sudah salah jalan,
dan anehnya justru ketika kita merasa benar kesalahan itu menjadi semakin
besar. Pertobatan ini tidak bisa sekali
untuk selamanya, tetapi harus terus menerus sepanjang hidup kita.
Dalam istilah santo
Paulus bertobat berarti “supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari
Kristus”. Itulah yang harus kita lakukan
untuk mnyambut hari Raya kelahiran Kristus pada hari natal. Maka seruan Yohanes
untuk bertobat menjadi sangat tepat bagi kita semua supaya nanti pantas menyambut
Kristus yang mau hadir dan lahir di tengah kita.
Gereja kita punya
banyak jalan untuk melakukan pertobatan. Salah satunya dengan menerima Sakramen Tobat atau
pengampunan dosa. Dalam sakramen ini ada tiga tahap yang harus dilakukan: pertama menyadari dan menyesali dosa
kita. Kedua, mengakukannya dalam
sakaramen pengakuan suapaya mendapatkan absolusi pengampunan. Ketiga dengan melaksanakan penitensi
atau hukuman untuk mengingatkan supaya kita tidak berbuat dosa lagi. Ketiganya
harus dilaksanakan dengan kesungguhan hati supaya pertobatan kita menjadi
sempurna. kita menerima sakramen tobat dalam masa persiapan menyambut Hari raya
Kristus lahir ke dunia terutama ke dalam hati kita. Kita perlu mempersiapakan
hati yang bersih dan murni untuk dijadikan hadiah bagi sang Raja yang datang
untuk menyelamatkan kita. Tanda pertobatan juga perlu diwujudkan secara nyata
dalam karya cintakasih kepada sesama terutama untuk mereka yang miskin dan
dalam kesulitan dalam hidupnya.
Memang dalam masa
advent rasa tobat dalam kehidupan kita sungguh terbangun, tapi sebenarnya
pertobatan harus kita jalankan terus
menerus , karena kita selalu mudah jatuh dalam dosa yang sama. Untuk bertobat
memang perlu kerendahan hati dan kejujuran untuk mengakui kelamahan dan
kesalahan diri. Untuk kemudian bangkit dan tak akan mengulanginya lagi dalam
kehidupan selanjutnya. Perlu juga perjuangan tetapi juga pengorbanan. Inilah
yang harus kita jalani supaya kita pantas dalam menyambut kedatangan Sang
Emanuel yang mau hadir ke dunia untuk menyelamatkan kita. Sebagai penutup
kutipan lagu dari Iga Mawarni yang berjudul KEJUJURAN ini sangat cocok untuk kita laksanakan dalam
kehidupan kita untuk menjalani pertobatan:
KEJUJURAN Iga
Mawarni
MENGAPAKAH
DI HATI KITA MASIH SAJA SELALU ADA DUSTA
YANG
SELALU KITA LAKUKAN DENGAN SADAR DAN
TANPA ADA RASA SESAL
APALAGI
KALAU ADA BENCI RASA IRIHATI DAN DENGKI
TANPA KAU
LIHAT SIAPAKAH DIRIMU BERSIHKAN PULA HATIMU
MARILAH
DANGAN JUJUR KITA MENGAKUI KELEMAHAN DAN KESALAHAN DIRI
BERSIHKAN
JIWA DARI NODA DAN GODA NYATAKAN RASA SESAL DI HATI
WALAU
TUHAN MAHA PENGASIH JANGANGLAH KITA PENUHI
KEPALSUAN DALAM DUNIA INI KESERAKAHAN NAFSU DUNIAWI
KEPALSUAN DALAM DUNIA INI KESERAKAHAN NAFSU DUNIAWI
0 comments:
Post a Comment