Inilah refren mazmur yang kita dengarkan dalam
bacaan-bacaan hari minggu biasa ke 26. Merangkum apa yang kita
dengarkan dalam 3 bacaan hari ini. Pertama nabi Musa dan teman-teman yang
mendapat pencurahan Roh kenabian yang akan memimpin bangsa Israel. Hampir ada
peselisihan karena Yosua hendak mencegah dua tokoh yang tidak ikut hadir tapi
juga dipenuhi roh kenabian itu. Tapi diatasi oleh Musa yang mengharapkan semua
umat menjadi nabi karena Roh Tuhan diberikan kepada mereka.
Dalam Bacaan kedua Yudas mengecam orang-orang yang
berfoya-foya, mengumpulkan harta. Dengan cara yang sangat kejam yaitu dengan
menghukum dan membunuh orang jujur yang tidak dapat melawan mereka. Ini berarti
melawan sabda Tuhan yang adalah Roh dan kehidupan. Yesus dalam injil hari ini
mengajar kita untuk hidup dalam kebenaran, dan kalau ada bagian dari diri kita
yang menyesatkan lebih baik dipotong atau dihilangkan, supaya kita tidak
tersesat dalam menjalani hidup kita. Secara harafiah kalau kita mau membela
kebenaran memang itu harus dilakukan, misalnya supaya orang tidak mencuri dipotong
tangannya karena itulah yang dipake untuk mengambil. Terakhir itu cungkilah
matamu bila menyesatkan supaya kita diselamatkan meskipun tanpa mata. Atau lebih
jelas lagi suapaya kita tidak dihukum karena kejahatan mata kita.
Dalam dunia pewayangan ada tokoh namanya Antasena. Dia
tidak bicara bahasa jawa kromo inggil, jadi bicara ngoko bahasa yang kasar. Dia
adalah salah satu tokoh yang sangat setia dalam membela kebenaran. Siapapun
yang salah dia akan lawan termasuk orang tuanya. Dalam tradisi jawa melawan
orang tua itu bisa kualat seperti kisah malin kundang yang kurangajar terhadap
ibunya. Tokoh Anatasena ini akan selalu membela yang benar meskipun itu orang kecil
yang biasa disalahkan. Dengan kejujuran dan keberanianya dia akan terus membela
yang benar untuk membela kehidupan yang sejati. Dalam wayang seorang anak tidak
boleh melawan orang tuanya, tetapi Antasena berani melawan ayahnya sendiri
kalau ayahnya salah. Karena ayahnya mudah sekali difitnah oleh gurunya yang
sangat jahat dan culas yaitu Drona. Terutama bila ayahnya hendak menindas orang
lemah yaitu Punakawan. Rakyat jelata yang sebetulnya menjadi kekuatan Pendawa; yang terangkum
dalam refren mazmur: Sabdamu ya Tuhan adalah Roh dan kehidupan.
Bagi para
salesian moto yang dipilih Don Bosco bagi kita adalah Da Mihi Animas Coetera
tolle artinya berilah kami jiwa-jiwa ambilah yang lainnya. Dalam injil yang
dianggap sebagai yang lain itu adalah yang menyesatkan jiwa, misalnya tangan
kalau menyesatkan potong saja, kaki kalau menyesatkan potong saja, dan mata
bila menyesatkan hidup cungkil saja itulah perintah Yesus. Secara implisit
apapun yang menyesatkan kita dari Sabda kehidupan itu harus disingkirkan. Itulah
perintah Tuhan yang begitu tegas untuk
kita hari ini. Seperti Tokoh Antasena yang selalu membela kebenaran. Siapapun
akan dihadapinya demi tegaknya kebenaran. Dalam kehidupan kita juga diminta
untuk membela kebanaran. Yaitu Yesus sendiri yang menyatakan “Akulah jalan,
kebenaran dan hidup”.
0 comments:
Post a Comment