Saturday 29 September 2012

SabdaMu Ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan



Inilah refren mazmur yang kita dengarkan dalam bacaan-bacaan hari minggu biasa ke 26. Merangkum apa yang kita dengarkan dalam 3 bacaan hari ini. Pertama nabi Musa dan teman-teman yang mendapat pencurahan Roh kenabian yang akan memimpin bangsa Israel. Hampir ada peselisihan karena Yosua hendak mencegah dua tokoh yang tidak ikut hadir tapi juga dipenuhi roh kenabian itu. Tapi diatasi oleh Musa yang mengharapkan semua umat menjadi nabi karena Roh Tuhan diberikan kepada mereka.

Dalam Bacaan kedua Yudas mengecam orang-orang yang berfoya-foya, mengumpulkan harta. Dengan cara yang sangat kejam yaitu dengan menghukum dan membunuh orang jujur yang tidak dapat melawan mereka. Ini berarti melawan sabda Tuhan yang adalah Roh dan kehidupan. Yesus dalam injil hari ini mengajar kita untuk hidup dalam kebenaran, dan kalau ada bagian dari diri kita yang menyesatkan lebih baik dipotong atau dihilangkan, supaya kita tidak tersesat dalam menjalani hidup kita. Secara harafiah kalau kita mau membela kebenaran memang itu harus dilakukan, misalnya supaya orang tidak mencuri dipotong tangannya karena itulah yang dipake untuk mengambil. Terakhir itu cungkilah matamu bila menyesatkan supaya kita diselamatkan meskipun tanpa mata. Atau lebih jelas lagi suapaya kita tidak dihukum karena kejahatan mata kita.

Dalam dunia pewayangan ada tokoh namanya Antasena. Dia tidak bicara bahasa jawa kromo inggil, jadi bicara ngoko bahasa yang kasar. Dia adalah salah satu tokoh yang sangat setia dalam membela kebenaran. Siapapun yang salah dia akan lawan termasuk orang tuanya. Dalam tradisi jawa melawan orang tua itu bisa kualat seperti kisah malin kundang yang kurangajar terhadap ibunya. Tokoh Anatasena ini akan selalu membela yang benar meskipun itu orang kecil yang biasa disalahkan. Dengan kejujuran dan keberanianya dia akan terus membela yang benar untuk membela kehidupan yang sejati. Dalam wayang seorang anak tidak boleh melawan orang tuanya, tetapi Antasena berani melawan ayahnya sendiri kalau ayahnya salah. Karena ayahnya mudah sekali difitnah oleh gurunya yang sangat jahat dan culas yaitu Drona. Terutama bila ayahnya hendak menindas orang lemah yaitu Punakawan. Rakyat jelata yang sebetulnya menjadi kekuatan Pendawa; yang terangkum dalam refren mazmur: Sabdamu ya Tuhan adalah Roh dan kehidupan. 

Bagi para salesian moto yang dipilih Don Bosco bagi kita adalah Da Mihi Animas Coetera tolle artinya berilah kami jiwa-jiwa ambilah yang lainnya. Dalam injil yang dianggap sebagai yang lain itu adalah yang menyesatkan jiwa, misalnya tangan kalau menyesatkan potong saja, kaki kalau menyesatkan potong saja, dan mata bila menyesatkan hidup cungkil saja itulah perintah Yesus. Secara implisit apapun yang menyesatkan kita dari Sabda kehidupan itu harus disingkirkan. Itulah perintah Tuhan yang begitu  tegas untuk kita hari ini. Seperti Tokoh Antasena yang selalu membela kebenaran. Siapapun akan dihadapinya demi tegaknya kebenaran. Dalam kehidupan kita juga diminta untuk membela kebanaran. Yaitu Yesus sendiri yang menyatakan “Akulah jalan, kebenaran dan hidup”.

0 comments:

Post a Comment