Hari raya epifani
adalah hari raya penampakan kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan itu menjadi nyata
kalau manusia diselamatkan. Inilah yang sedang kita rayakan keselamatan umat
manusia secara universal. Artinya semua manusia mendapat tawaran keselamatan
yang menjadi nyata dan sempurna dalam diri Yesus sang juruselamat yang lahir ke
dunia. Dengan satu tujuan untuk keselamatan umat manusia. Orang majus ini
menjadi perwujudan nyata bahwa keselamatan memang diberikan kepada seluruh umat
manusia.
Dalam injil kita
bisa melihat dan mendengarkan bagaimana tawaran keselamatan itu ditanggapi oleh
umat manusia. Ada Herodes yang menyambut kedatangan sang juruselamat justru
sebagai anacman, ada ahli alkitab yang sebertulnya tahu kedatangan sang
jusurselamt tetapi diam saja tanapa ada reaksi apapun. Dan tentu ada orang
majus yang mempunyai kerinduan sangat mendalam akan kehadiran sang juruselamat
dan rela mencarinya dengan segala pengorbanan yang harus mereka buat, dengan
petunjuk sebuah bintang. Mereka mencari tanpa kenal lelah, siap mengahdapi
berbagai kesulitan dalam perjalanan panjang yang tidak jelas kapan selesainya.
Mereka juga bertanya-tanya “ Di mana raja orang yahudi yang baru dilahirkan?”.
Tuhan akhirnya menyatakan dirinya kepada mereka yang mencarinya. Ketikan sudah
bertemu mereka mempersembahakan hadiah kepada Yesus. Tentu Yesus senang
menerima hadiah itu, tetapi akan lebih bahagia kalau hadiah itu merupakan
simbol persembahan diri kita.
Yesus menyatakan
dirinya kepada orang majus sebagai seorang anak kecil yang tidak berdaya.
Sekarang Yesus tetapa menyatakan dirinya
sebagai anak-anak dan orang kecil yang tidak dipedulikan di dunia ini. Bahkan
para penguasa terlihat ingin meneyingkiikannya seperti Herodes. Orang majus ini
mencari keselamatan bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi harus
membawanya kepada sesama mereka. Maka ketika ada ancaman dari Herodes mereka
pulang melewati jalan lain. Supaya kabar keselamatan yang telah ditemukan tetap
terus bisa dilanjutkan kepada semua orang dari segala bangsa. Terutama kepada
orang kecil yang tersingkirkan. Perjuangan orang majus ini sangat berliku harus
menghindari penguasa yang mengancam orang kecil karena kesombongan dan
keserakahanya.
Ini juga merupakan
pelajaran iman bagi kita untuk mewartakan iman kita dengan cara yang berbeda,
sehingga lebih mudah untuk diterima oleh orang yang menerima pewartaan kita dan
membuat mereka mengerti, mengalami dan merasakan bahwa mereka sungguh dicintai
oleh Tuhan.
Kita perlu menjadi seperti orang majus yang pulang melewati jalan
lain untuk sampai kepada orang kecil yang sering didingkirkan oleh para
penguasa. Banyak penguasa yang sebetulnya mendapat tugas untuk mengayomi mereka
justru membuat makin tersingkir. Tiga bulan terakhir di Jakarta sangat
bersyukur mandapatkan pimpinan yang sangat peduli dengan rakyat, meski belum
berhasil menagatasi berbagai permasalahan yang ada terutama macet dan banjir,
tapi sudah sangat nyata di mata semua orang bahwa mereka yang kecil mulai
mendapatkan perhatian lebih baik dari berbagai segi kehidupan. Ini menjadi
seperti orang majus yang pulang melewati jalan lain yang membawa keselamatan
secara nyata bagi mereka yang biasanya tersingkirikan. Memang belum sepenuhnya
berhasil dalam membawa solusi bagi masyarakat tetapi sungguh ada usaha yang
sangat nyata untuk menyelamatkan yang menderita dangan solidaritas yang sangat
tinggi. Inilah jalan lain yang harus kita wujudakan dalam mewartkan kasih Allah
kepada umat manusia seluruhnya.
(by F.Matius Sudiantoro, SDB)
0 comments:
Post a Comment