Inilah perkataan Maria yang waktu itu masih gadis
belia tehadap warta yang dibawa oleh Malaikat yang menjumpainya. Hari ini kita
merayakan Bunda Maria dikandung tanpa noda, dia telah dipersiapakan oleh Allah
untuk menjadi Bunda Allah Putera yang menjelma menjadi manusia sebagai sang
Emanuel.Untuk menjadi Bunda Allah yang mahakudus tentu saja perlu seorang Bunda
yang kudus maka penebusan pada Maria berlaku preventif sebelum Yesus
dilahirkan. Ini juga bagian dari misteri inkarnasi atau penjelmaan Allah
menjadi manusia. Misteri ini hanya bisa dimengerti dalam kacamata iman, tanpa
iman kita tidak akan mampu mengertinya. Maria sudah memeberi contoh sempurna
betapa dia sungguh beriman yang terungkap dalam kalimat ini” aku ini hamba
Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”. Meski dia juga tidak mengerti
dengan mudah apa yang dikatakan oleh Malaikat.
Di sini juga ada kesedian sangat besar bagi Maria
untuk berkorban, karena dia akan mendapat ancaman berat menurut hukum Yahudi
bisa dirajam bila diketahui berzinah, yakni hamil sebelum perkawinan. Tapi
karena imannya Maria menerimanya dengan kerendahan hati dan penerimaan secara
total”aku ini hamba Tuhan”. Dia siap menerima semuanya dengan segala resikonya.
Inilah wujud nyata orang beriman memasrahkan seluruh hidupnya pada kuasa kasih
Tuhan. Bunda Maria menjalankan itu tanpa ada keluhan dan protes sedikitpun
kepada Tuhan dan sesama. Inilah yang harus kita teladani dari Bunda Maria
supaya kita bisa menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.
Perayaan ini juga mengingatkan awal sejarah hidup
kongregasi kita. Don Bosco selalu berkata bahwa kongregasi kita ini dididrikan
oleh Bunda Maria, dan setiap peristiwa besar yang dialaminya Don Bosco
mengatakan itu adalah pekerjaan Bunda Maria. Dan kita mewarisi karya besar ini
bukan hanya untuk berhenti pada kita sekarang,
tetapi untuk melanjutkanya, meski dalam kenyataan anggota serikat jelas
semakin sedikit. Ketika memasuki kongregasi 19 tahun lalu saya ingat anggat
kita masih 18 ribu sekian, sekarang tinggal 15 ribu sekian dan akan terus berkurang. Menyedihkan tapi itulah
realitas yang ada. Tidak sedikit masalah yang muncul dalam kongregasi baik dari
luar maupun dari dalam, baik secara material, moral maupun spiritual. Tapi kita
harus bangkit dan berkembang.
0 comments:
Post a Comment