Sunday, 30 December 2012

Terjadilah Padaku Menurut PerkataanMu



Inilah perkataan Maria yang waktu itu masih gadis belia tehadap warta yang dibawa oleh Malaikat yang menjumpainya. Hari ini kita merayakan Bunda Maria dikandung tanpa noda, dia telah dipersiapakan oleh Allah untuk menjadi Bunda Allah Putera yang menjelma menjadi manusia sebagai sang Emanuel.Untuk menjadi Bunda Allah yang mahakudus tentu saja perlu seorang Bunda yang kudus maka penebusan pada Maria berlaku preventif sebelum Yesus dilahirkan. Ini juga bagian dari misteri inkarnasi atau penjelmaan Allah menjadi manusia. Misteri ini hanya bisa dimengerti dalam kacamata iman, tanpa iman kita tidak akan mampu mengertinya. Maria sudah memeberi contoh sempurna betapa dia sungguh beriman yang terungkap dalam kalimat ini” aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”. Meski dia juga tidak mengerti dengan mudah apa yang dikatakan oleh Malaikat.

Di sini juga ada kesedian sangat besar bagi Maria untuk berkorban, karena dia akan mendapat ancaman berat menurut hukum Yahudi bisa dirajam bila diketahui berzinah, yakni hamil sebelum perkawinan. Tapi karena imannya Maria menerimanya dengan kerendahan hati dan penerimaan secara total”aku ini hamba Tuhan”. Dia siap menerima semuanya dengan segala resikonya. Inilah wujud nyata orang beriman memasrahkan seluruh hidupnya pada kuasa kasih Tuhan. Bunda Maria menjalankan itu tanpa ada keluhan dan protes sedikitpun kepada Tuhan dan sesama. Inilah yang harus kita teladani dari Bunda Maria supaya kita bisa menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perayaan ini juga mengingatkan awal sejarah hidup kongregasi kita. Don Bosco selalu berkata bahwa kongregasi kita ini dididrikan oleh Bunda Maria, dan setiap peristiwa besar yang dialaminya Don Bosco mengatakan itu adalah pekerjaan Bunda Maria. Dan kita mewarisi karya besar ini bukan hanya untuk berhenti pada kita sekarang,  tetapi untuk melanjutkanya, meski dalam kenyataan anggota serikat jelas semakin sedikit. Ketika memasuki kongregasi 19 tahun lalu saya ingat anggat kita masih 18 ribu sekian, sekarang tinggal 15 ribu sekian dan  akan terus berkurang. Menyedihkan tapi itulah realitas yang ada. Tidak sedikit masalah yang muncul dalam kongregasi baik dari luar maupun dari dalam, baik secara material, moral maupun spiritual. Tapi kita harus bangkit dan berkembang.

Don Bosco  mengalami masa sulit untuk mendapatkan panggilan bahkan zaman itu banyak seminari harus ditutup. Dengan berbagai upayanya dia mengahasilkan banyak anak muda yang akhirnya menjadi imam diosesan dan juga menjadi salesian, yang pada saat dia meninggalkan dunia ini ada 700 an lebih, dan tentu yang masuk sebagai imam diosesan juga sangat banyak. Itulah sumbangan untuk Gereja. Marilah kita bertanya apa yang sudah kita sumbangkan untuk Gereja  dalam hidup dan tugas karya kita. Apakah kehadiran kita di berbagai keuskupan menumbuhkan benih panggilan untuk hidup membiara dan menjadi imam. Di sinilah keberhasilan hidup kita dalam mengikuti Yesus menjadi nyata. Mari kita mohon rahamat Tuhan melalui Bunda Kita Maria yang dikandung tanpa noda. Amin.

0 comments:

Post a Comment