Friday 10 May 2013

Tuhan, Tunjukkanlah Kami Bapa



Inilah permintaan Pilipus kepada Yesus, supaya kami menjadi puas. Sering kali dalam kehidupan kita kalau berdoa atau bebrbuat sesuatu supaya menjadi puas. Maksudnya apa bila yang kita terpenuhi seolah kita merasa Tuhan itu Maha baik. Kalau Tuhan tidak memberikan apa yang kita minta Tuhan tidak baik lagi. Itulah yang kita alami dalam kesaharian hidup kita.

Yesus dalam sabdanya yang kita dengar hari ini menyatakan kesatuan yang sempurna Dia dengan Bapanya dan kalau kita melihat Yesus kita sudah melihat Bapa. Tapi Pilipus merasa belom melihat Bapa. Maka dia minta “ Tuhan, tunjukanlah kepada kami Bapa, dan kami akan menjadi puas”. Biasanya kita minta keberhasilan, kesembuhan dan seterusnya. Tapi Tuhan lebih tahu yang terbaik untuk kita masing-masing, Jadi kalau doa belum dikabulkan Tuah akan memberikan yang terbaik.

Persatuan yang paling nyata kita alami dengan Kristus adalah dalam Perayaan EKARISTI maka ada bagian sanagat penting komuni. Dipersatukan dengan Tuhan dan sesama dalam perjamuan suci dimana Kristus sendiri menjadi santapan bagi kita. Apakah kita sungguh melihat dan mengalami kehadiran Tuhan secara nyata dalam perayaan ini? Atau kita masih seperti Pilipus yang minta tunjukanlah kepada kami supaya kami mejadi puas?

Seharusnya kita sudah bisa bersyukur atas segala rahmat yang Tuhan limpahkan kepada kita semua. Tuhan sudah memberikan semua untuk manusia, bahkan Tuhan kita adalah satu-satunya Tuhan yang mau berkorban untuk umatnya. Dalam agama-agama lain apapun biasanya manusia harus mempersembahakan korban bagi Tuhan.Baik agama kuno maupun yang modern manusia harus membuat korban bagi Tuhan mereka.


Dalam agama kita Kristus sekaligus menjadi imam altar dan korban untuk keselamatan umat manusia. Kalau orang masih mau pindah agama sebetulnya keterlaluan, tapai nyatanya masih ada juga yang mau pindah. Kita yang adalah mahkluk ciptaanNya diangakat menjadi putera dan puterinya. Itu terjadi semata karena cintanya kepada manusia yang tanpa nbatas apapun. Seharusnya kita yang mengalami dicintai ini perlu membagikan kasih ini kepada sesama. Yakni membawa kabar keselamata kepada sesama kita, dimanapun mereka berada.

Seperti kita dengarkan dalam bacaan pertama hari ini, para rasul menjadi berani untuk mewartakan kabar gembira setelah mereka melihat Tuhan atau bertemu dengan Tuhan. Kita pun harus menjadi pewarta kabar gembira itu bagi sesama, melalui kehidupan kita supaya orng bisa mengerti dan mau diselamatkan melalui Yesus Kristus yang telah rela menderita sengsara, wafat dan bangkit kembali dalam kasihNYa. Marilah kita satukan hidup kita sperti dinyatakan oleh Kristus” Aku dan Bapa adalah satu”. Kita masuk dalam persatuan dengan Allah Tritunggal itu sebagai anak-anak  Allaah. Rahmat menjadi anak Allah inilah yang harus kita wartkan kepada sesama kita dimanapun kita hidup dan berada. Marilah kita satukan persembahan diri kita dengan persembahan Kristus. Sekarang dan selamamya. (by F.Matius Sudiantoro, SDB)

0 comments:

Post a Comment