Kalimat
dari St Yakobus ini sering menjadi kenyataan
dalam kehidupan kita sehari-hari. Peringatan yang sangat keras ini
ditulis
untuk umat yang digembalakan oleh St. Yakobus yang masa menjadi uskup;
tapi surat ini juga
berlaku untuk kita masing-masing pada saat ini. Berdoa adalah saat kita
berelasi atau berkomunikasi dengan Tuhan. Dalam kenyataanya, doa-doa
kita sangat dipenuhi dengan permohonan yang tiada akhir. Cobalah
kita ingat apa saja yang kita doakan selama ini. Pasti sedikit sekali
ucapan
syukur atas segala rahmat yang kita terima dalam seluruh kehidupan kita.
“Kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta akan kamu
gunakan untuk memuaskan hawa nafsu” (Yakobus 4:3). Contoh dalam refren mazmur
“Condongkanlah telingamu kepadaku, bersegeralah bebaskan aku”. Ini adalah
permohonan untuk dibebaskan, tapi kebebasan itu bisa dipakai untuk berbuat jahat
dan begitulah kenyataan yang terjadi dalam dunia kita sekarang. Misalnya kita
memohon agar para koruptor tertangkap ya pasti kalau dibebaskan akan tetap korupsi lagi,
anehnya mereka justru gampang sekali mendapat kebebasan karena banyak para
penegak hukum kita sangat membela mereka ini. Dan kalau orang korupsi akan
menyengsarakan orang lain.
Dalam injil hari ini Yesus menjelaskan tentang apa yang
akan dialaminya untuk melaksanakan kehendak Allah Bapa” Anak manusia akan
diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga
hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit”. Dalam doa seharusnya kita mohon supaya
kita bisa melakukan kehendak Allah, tapi yang sering terjadi kita memaksa Allah
melakukan kehendak kita, dengan mohon mujizat kesembuhan atau yang lainya. Kita
perlu berdoa seperti Yesus di taman Getsmani:” Ya Bapaku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah piala ini lalu dari padaku, tetapi janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”(Mat 26:39). Inilah doa yang tidak
menjadi kita seperti dikatakan st.
Yakobus “ karena kamu salah berdoa”.
Sekarang marilah menyadari kalau doa kita tidak
dikabulkan oleh Tuhan berarti karena kita salah berdoa. Meski berdoa kamu tidak
mendapatkan apa-apa karena kamu salah berdoa. Itulah yang sering terjadi dalam
hidup kita, seolah Tuhan itu pelayan kita dan harus memberikan apa saja yang
kita minta. Biasanya kita memohon seakan Tuhan mempunyai kewajiban memberikan
atau melakukan yang kita minta. Artinya tidak ada kerendahan hati, maka Yesus
mengingatkan:”Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu hendaknya ia menjadi
yang terakhir dan menjadi pelayan bagi semuanya” (Mark 9:35).
Berdoa ada tingkatanya pertama memohon untuk diri
sendiri, kedua memohon untuk orang lain, ketiga bersyukur atas kebaikan yang
ditrima, keempat bersyukur atas kebaikan yang ditrima orang lain, kelima
bersyukur atas hal yang tampaknya tidak baik untuk kita. Dan seharusnya yang
kita doakan untuk memuliakan Allah dan keselamatan umat manusia, ini pasti akan
terlaksana kalau kita melaksanakan kehendakNya. Maka supaya tidak salah berdoa
kita doakan DOA BAPA KAMI yang diajarkan Yesus pada kita semua.
(Pleh P.Matius Sudiantoso,SDB)
(Pleh P.Matius Sudiantoso,SDB)
0 comments:
Post a Comment