Friday, 23 November 2012

Tuhan Memberkati UmatNya

Sering sekali kita mendengarkan dan mengucapkan kata shalom yang semoga memang tahu artinya yaitu damai sejahtera. Refren mazmur kita hari ini “ Tuhan memberkati umatnya dengan damai sejahtera” sangat cocok dengan ucapan shalom. Dalam bahasa ibrani shalomekah lebih tepat artinya damai sejahtera bagimu. Ini juga menjadi ucapan Yesus ketika menemui para rasulnya setelah Dia bangkit “ Damai sejahtera bagi kamu” Lk 24:36. Inilah yang Tuhan mau berikan kepada umat manusia yaitu damai sejahtera.
Orang kalau hidupnya sudah damai sejahtera tidak kekurangan apapun. Hal yang baik dalam hidup kita selalu membutuhkan pengorbanan, siapakah di dunia ini orang yang masih mau berkorban bagi orang lain. Di sinilah perbedaan orang baik dan orang jahat: orang baik adalah orang yang mau mengorbankan dirinya bagi kesejahteraan orang lain conyohnya para pahlawan sedangkan orang jahat adalah orang yang mau mengorbankan orang lain untuk kesejahteraan dirinya contohnya para koruptor. Kalau mau dibandingkan di negeri kita ini antara pahlawan dan koruptor 1: 100.000 mungkin sudah terlalu banyak pahlawan di negeri ini. Dan sayangnya para pahlawan yang sudah sangat langka itu tidak pernah masuk dalam berita di mas media, sedangkan koruptor ada setiap hari.
Dalam bacaan hari ini damai sejahtera itu sungguh diwujudkan secara nyata oleh Tuhan sebagai berkatnya bagi manusia. Bacaan pertama Tuhan memberikan segalanya untuk kesejahateraan manusia dan anugerah terakhir adalah” Aku akan menjadikan penolong baginya teman yang sepadan dengan dia”. Dan ini diberikan karena Tuhan mau memberikan damai sejahtera kepada manusia yang dikasihinya.
Anugerah terbesar yang diberikan Allah untuk umat manusia dijelaskan dalam bacaan kedua surat kepada orng ibrani: “ Berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang sesuai dengan keadaan Allah, Allah menciptakan segala sesuatu bagi diriNya, dan mengantar banyak orang pada kemuliaan”. Di sini damai sejahtera disebut sebagai kemuliaan.
Dalam injil ditegaskan damai sejahtera ini mewujud dalam kehidupan keluarga. Secara jujur orang yang menikah karena mau saling menerima memberikan damai sejahtera, meskipun  tidak tidak selalu terwujud kenyataan terrbukti banyak perkawinan yang gagal. Dalam injil hari orang yahudi menuntut syahnya perceraian.  Bila  orang saling mencintai tiba-tiba mau bercerai itu pasti ada proses yang salah dari kedua belah pihak dan keduanya tidak mau mengaku salah. Pasti ini terjadi berulang-ulang karena egoisme, kesombongan sehingga tidak bisa saling memaafkan. Tentu saja tidak mau saling berkorban untuk yang lain dan hanya mengorbankan yang lain bagi dirinya sendiri. Setiap ada perceraian anak-anaklah yang menjadi korban. Maka Yesus mengambil anak kecil itu untuk menunjukan  dengan sangat jelas merekalah yang dikorbankan dalam perceraian karena suami istri saling egois. Sehingga tidak terwujud damai sejahtera bagi mereka. Mari kita saling berani berkorban untuk damai sejahtera bagi sesama jangan sebatas kata shalom. 
Permisi......bagi dooonggg......
(by. F.Matius Sudiantoro, SDB)

0 comments:

Post a Comment