Friday 10 May 2013

Supaya Mereka Menjadi Satu



Minggu paskah VII

Hari ini kita merayakan hari komunikasi sedunia, tujuan komunikasi seperti isi doa Yesus yang kita dengarakan hari ini dalam injil:”supaya mereka bersatu”. Namun kita melihat betapa banyak perpecahan yang terjadi dalam dunia kita sekarang ini. Peperangan antar negara masih berjalan terus, konflik antar suku di negeri kita juga terus berlanjut, lingkup yang lebih kecil perpecahan dalam keluarga semakin merajalela bisa dilihat betapa banyak percerian suami isteri. Dan ini terjadi di tengah berkembangnya berbagai macam sarana komunikasi yang sangat pesat dengan harapan semakin membuat manusia semakin mudah berkomunikasi supaya mereka bersatu.

Kalau masing-masing mau jujur bukan perlengkapan dan sarana komunikasi yang salah tetapi manusia yang menggunakannya, bukan untuk menjalin persatuan sebagai tujuan berkomunikasi. sebaliknya sarana ini justru digunakan untuk menyebarkan berbagai macam isu yang menyebabkan perselisihan dalam hidup manusia. Itulah realitas hidup manusia dengan berbagai sarana komunikasi yang semakin canggih. Sebetulnya yang diperlukan adalah pertobatan terus menerus untuk menjalin persatuan dalam hidup bersama. Seharusnya berbagai macam sarana komunikasi itu membantu untuk mempersatukan manusia. Bisa belajar dari sapu lidi kalau kita bersatu sungguh sangat kuat. Tidak ada orang yang mampu mematahkan sapu lidi yang menjadi satu ikatan. Tapi orang bisa dengan sangat mudah mematahkan lidi yang terpisah satu-satu.  Marilah kita mencontoh sapu lidi dengan membangun persatuan lewat komunikasi dengan berbagai macam sarana yang sekarang kita miliki di zaman kita seklarang. Ini berarti mewujudkan doa Yesus “ supaya mereka bersatu”

Doa Yesus dalam injil “ Bapa yang kudus. Bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepadKu orelh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Engkaulah yang mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka seperti Engkau mengasihi Aku”

Dalam doa ini ada komunikasi Yesus dengan Allah Bapa yang hendak mewujudkan persatuan dalam cintaksih yang sempurna antara Allah dan manusia dalam diri Yesus Kristus yang menjadi utusan Bapa.

Gereja menunjukan inti panggilan hidup sebagai orang beriman yaitu kita semua diundang untuk mencapi persatuan dengan Tuhan dalam kasih yang sempurna. Kita harus berusaha mewujudakan kesatuan itu dalam hidup bersama mulai dari lingkup terkecil dalam keluarga dan komunitas kita. Kebersatuan yang kita wujudkan bukan yang meniadakan perbedaan, tetapi persatuan yang bermula dari kasih dan kemuliaan Yesus. Demi kasihNya kita mau berkoraban bagi sesama dan demi kemuliaanya kita mau berdoa bagi sesama sekalipun mereka sudah menyakiti dan melukai diri kita. Mari kita jauhkan perpecahan, pertengkaran, yang terjadi karena ego, amarah, fitnah dan ketidakjujuran. Mari kita berjuang untuk mengusahakan kesatuan berdasarkan kasih Yesus yang bangkit dan selalu menanti dan mengharapakn kita semua untk mengalami dan menikmati kesatuan sempurna dalam kuasa cintaksih Allah Trintunggal. (by F.Matius Sudiantoro SDB)

0 comments:

Post a Comment