Minggu Paskah IV
Hari Minggu Panggilan
Para Imam Salesian |
Hari ini bersama seluruh Gereja kita merayakan hari minggu panggilan.
Sebagai umat beriman kita semua dipanggil oleh Allah untuk menuju kekudusan.
Dalam Gereja kita mengenal adanya panggilan khusus yaitu orang yang terpanggil
untuk menjadi imam dan menjalani hidup bakti sebagai biarawan biarawati. Dan
munculnya panggilan khusus ini biasanya terwujud dalam keluarga yang menghayati
imanya dengan kesungguhan hati. Meski selalu ada kekecualian misalnya ada orang
yang menjadi imam meski orang tuanya masih muslim. Ada yang menjadi suster
meski orang tuanya masih beragama protestan. Karena bagi Tuhan tiada yang
mustahil.
Para Novis: calon suster FMA - don Bosco |
Panggilan khusus ini sangat butuh dukungan dari keluarga dimana sang
terpanggil menjalani hidupnya bersama keluarga. Banyak orang tua yang tidak
mengerti bagaimana hidup berimannya sehingga sering tidak mengijinkan
putera-puterinya untuk menjawab panggilan Tuhan secara khusus ini. Banyak juga
anak muda yang tak bisa dengan mudah memastikan pilihan hidupnya karena terlalu
banyak tawaran yang muncul dalam dunia sekarang ini, sehingga sering waktu
mereka sudah habis sebelum sempat memilih. Hal ini membuat banyak kaum muda tak tau ke
mana arah hidupnya. Banyak kali bila ditanya cita-citamu akan menjadi apa?
Kebanyakan dari mereka akan menjawab tidak tahu. Itu sekelumit pengalaman
ketika berkecimpung dalam mendidik anak-anak muda di BLK Don Bosco Tigaraksa selama
4 tahun, untuk membantu mereka memiliki ketrampilan dalam hidup, setelah tamat
SMA mereka belum tahu apa yang akan dicapai dalam hidupnya.
Dalam injil hari ini Yesus bersabda:”Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu
dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku dan Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka”. Kalimat ini sangat tepat dihayati oleh mereka yang hidup
mengikuti panggilan khusus yaitu untuk diberi hidup yang kekal. Tapi kita sadar
juga bahwa bila seorang dipanggil biasanya karena akan mendapat tugas dari yang
memanggil. Itulah yang terjadi dengan mereka yang menghayati hidup dalam
panggilan khusus. Bapa Suci Benedektus menuliskan dalam suratnya untuk minggu
panggilan:”Panggilan imamat dan hidup bakti sumber harapan bagi dunia”. Mereka
ini diutus untuk mewartakan hidup yang kekal yang telah diterimanya dari Yesus
dalam seluruh hidupnya. Harapan akan hidup kekal inilah yang diwartakan dalam
hidup bakti biarawan biarawati dan hidup para imam.
Kenyataan Gereja saat ini mengalami kekurangan dalam panggilan khusus,
meski berbagai cara ditempuh untuk promosi panggilan tapi tidak seperti iklan
yang menawarkan, barang di media sosial elektronik. Orang tertarik untuk
mengikuti hidup relegius atau imamat tidak bisa sekedar karena iklan dan
promosi panggilan dari berbagai tarekat. Tapi perlu mengalami dan melihat bahwa
hidup sebagai seorang iman dan hidup bakti itu sesuatu yang membahagiakan.
Sangat disayangkan banyak orang tua tidak merelakan anaknya untuk menjawab
panggilan khusus ini karena kawatir anaknya tidak akan bahagia, karena dalam
biara ada banyak aturan dan tidak boleh memiliki barang-barang seperti orang
biasa. Inilah hidup panggilan yang harus menjadi tanda nyata Allah mengasihi
manusia dalam segala kelemahan dan kekuranganya. Tapi Tuhan selalu memberikan
rahmat dan berkatnya yang melimpah kepada kita.
Para suster FMA dengan senyum ceria membawa Kabar Baik |
Cinta Tuhan ini bisa terangkum
dalam mazmur :” Tuhanlah gembalaku tak kan kekurangan aku”. Dalam Tuhan semua kebutuhan kita akan
terpenuhi, dan itu sungguh nyata dalam kehidupan seorang imam yang tidak pernah
bekerja untuk mencari sesuap nasi, tetapi segala kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Begitu pula kehidupan para biarawan-biarawati mewujudkan secara nyata kasih
Tuhan yang berlimpah bagi umat manusia. Sekaranga dan selamanya. AMIN (by.F.Matius Sudiantoro, SDB)
0 comments:
Post a Comment