Wednesday, 1 May 2013

Mereka Mengikuti Aku



Minggu Paskah IV
Hari Minggu Panggilan
Para Imam Salesian
Hari ini bersama seluruh Gereja kita merayakan hari minggu panggilan. Sebagai umat beriman kita semua dipanggil oleh Allah untuk menuju kekudusan. Dalam Gereja kita mengenal adanya panggilan khusus yaitu orang yang terpanggil untuk menjadi imam dan menjalani hidup bakti sebagai biarawan biarawati. Dan munculnya panggilan khusus ini biasanya terwujud dalam keluarga yang menghayati imanya dengan kesungguhan hati. Meski selalu ada kekecualian misalnya ada orang yang menjadi imam meski orang tuanya masih muslim. Ada yang menjadi suster meski orang tuanya masih beragama protestan. Karena bagi Tuhan tiada yang mustahil.

Para Novis: calon suster FMA - don Bosco
Panggilan khusus ini sangat butuh dukungan dari keluarga dimana sang terpanggil menjalani hidupnya bersama keluarga. Banyak orang tua yang tidak mengerti bagaimana hidup berimannya sehingga sering tidak mengijinkan putera-puterinya untuk menjawab panggilan Tuhan secara khusus ini. Banyak juga anak muda yang tak bisa dengan mudah memastikan pilihan hidupnya karena terlalu banyak tawaran yang muncul dalam dunia sekarang ini, sehingga sering waktu mereka sudah habis sebelum sempat memilih.  Hal ini membuat banyak kaum muda tak tau ke mana arah hidupnya. Banyak kali bila ditanya cita-citamu akan menjadi apa? Kebanyakan dari mereka akan menjawab tidak tahu. Itu sekelumit pengalaman ketika berkecimpung dalam mendidik anak-anak muda di BLK Don Bosco Tigaraksa selama 4 tahun, untuk membantu mereka memiliki ketrampilan dalam hidup, setelah tamat SMA mereka belum tahu apa yang akan dicapai dalam hidupnya.

F.Matius berkarya di BLK: Suasana BLK Tangerang
Dalam injil hari ini Yesus bersabda:”Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka”. Kalimat ini sangat tepat dihayati oleh mereka yang hidup mengikuti panggilan khusus yaitu untuk diberi hidup yang kekal. Tapi kita sadar juga bahwa bila seorang dipanggil biasanya karena akan mendapat tugas dari yang memanggil. Itulah yang terjadi dengan mereka yang menghayati hidup dalam panggilan khusus. Bapa Suci Benedektus menuliskan dalam suratnya untuk minggu panggilan:”Panggilan imamat dan hidup bakti sumber harapan bagi dunia”. Mereka ini diutus untuk mewartakan hidup yang kekal yang telah diterimanya dari Yesus dalam seluruh hidupnya. Harapan akan hidup kekal inilah yang diwartakan dalam hidup bakti biarawan biarawati dan hidup para imam.

Kenyataan Gereja saat ini mengalami kekurangan dalam panggilan khusus, meski berbagai cara ditempuh untuk promosi panggilan tapi tidak seperti iklan yang menawarkan, barang di media sosial elektronik. Orang tertarik untuk mengikuti hidup relegius atau imamat tidak bisa sekedar karena iklan dan promosi panggilan dari berbagai tarekat. Tapi perlu mengalami dan melihat bahwa hidup sebagai seorang iman dan hidup bakti itu sesuatu yang membahagiakan. Sangat disayangkan banyak orang tua tidak merelakan anaknya untuk menjawab panggilan khusus ini karena kawatir anaknya tidak akan bahagia, karena dalam biara ada banyak aturan dan tidak boleh memiliki barang-barang seperti orang biasa. Inilah hidup panggilan yang harus menjadi tanda nyata Allah mengasihi manusia dalam segala kelemahan dan kekuranganya. Tapi Tuhan selalu memberikan rahmat dan berkatnya yang melimpah kepada kita. 

Para suster FMA dengan senyum ceria membawa Kabar Baik
Cinta Tuhan ini bisa terangkum dalam mazmur :” Tuhanlah gembalaku tak kan kekurangan aku”.  Dalam Tuhan semua kebutuhan kita akan terpenuhi, dan itu sungguh nyata dalam kehidupan seorang imam yang tidak pernah bekerja untuk mencari sesuap nasi, tetapi segala kebutuhan hidupnya terpenuhi. Begitu pula kehidupan para biarawan-biarawati mewujudkan secara nyata kasih Tuhan yang berlimpah bagi umat manusia. Sekaranga dan selamanya. AMIN (by.F.Matius Sudiantoro, SDB)

0 comments:

Post a Comment