Monday 22 April 2013

Marilah dan Sarapanlah



 Minggu paskah III

Sebagai Romo sering mengalami hal ini bila merayakan misa di susteran. Biasanya para suster misa pagi sekali karena mereka harus segera pergi ke tempat tugasnya masing-masing. Mereka selalu mengundang Romo yang merayakan Ekaristi untuk makan bersama mereka kadang sampai ada yang tersinggung kalau saya menolak untuk ikut sarapan, karena memang ada kegiatan lain yang harus saya lakukan. Yesus mengundang para rasulnya dengan ajakan “Marilah dan sarapanlah”. Ajakan para suster dari berbagai komunitas itu sama dengan ajakan Yesus untuk mengalami Ekaristi yang lebih nyata berbagi santapan yang kadang disertai berbagi pengalaman hidup yang saling memperkaya untuk menghayati Ekaristi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Ekaristi dirayakan setiap pagi kita sungguh mengalami seperti para rasul yang mendapat ajakan dari Yesus :”Marilah sarapanlah”. Hebatnya santapan yang kita terima tiada duanya, adalah Tubuh dan Darah Yesus sendiri yangat jelas tujuanya yaitu biasanya diulang dalam doa konsekrasi:“Makanlah inilah Tubuhku yang diserahkan bagimu”. Lalu dilanjutkan:”Minumlah inilah Darahku darah perjanjian baru dan kekal yang diserahkan bagimu untuk pengampunan dosa. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku”. Inilah inti dan makna setiap perayaan Ekaristi kita diundang untuk menyantap Tubuh dan Darah Kristus.. Santapan ini memberi kekuatan yang menyelamatkan bagi kita. Seperti undangan Yesus :” Marilah dan sarapanlah” kepada para rasul yang kelelahan karena semalaman bekerja keras menangkap ikan, kita sering kelelahan menjalani kesibukan hidup kita sehari-hari mendapat undangan yang sama.

Ajakan Yesus ini kita dengarkan dalam masa Paskah, saat kita merayakan hari raya kebangkitan. Undangan istimewa ini dikatakan oleh Yesus yang sudah bangkit, artinya kita diajak merasa dan mengalami kebangkitan bersama Kristus. Maka kebangkitan Kristus juga menjadi jaminan bagi kita, bukan karena kita orang baik sehingga pantas menerima ajakan itu. Ajakan Kristus melulu anugerah dan rahmat Tuhan bagi kita semua. Tawaran ini menjadi lebih jelas lagi dalam ajakan sebelum kita menyambut komuni. “ Inilah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanya”, kemudian umat menjawab:”Ya Tuhan saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh”. Menjadi sangat jelas ajakan ini merupakan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita semua untuk mengalami kesembuhan dalam hidup.  Terutama kesembuhan dari dosa “ diserahkan bagimu demi pengampunan dosa”.

Undangan Yesus dalam injil hari ini: “Marilah dan sarapanlah” merupakan contoh kemurahan hati kepada orang lain yang membutuhkan. Dalam kisah injil para rasul sedang kelaparan dan perlu makanan, maka Yesus dengan murah hati mengajak mereka untuk bersarapan. Maka pantas juga kita memiliki keberanian untuk memberikan diri kita, milik kita, kemampuan kita bagi orang lain yang membutuhkannya. Di dalam keluarga kita, di komunitas kita, di tempat kerja kita tapi juga dalam lingkungan masyarakat kita. Marilah kita wujudkan dalam kehidupan kita untuk saling mengasihi satu sama lain dengan penuh kemurahan hati seperti Hati Kudus Yesus yang penuh cintakasih kepada manusia. Seperti para rasul yang menawarakn keselamatan dalam pewartaan mereka “ Dialah yang ditinggikan Allah sendiri dengan tangan kanannya menjadi pemimpin dan penyelamat, supaya Isrel bertobat dan menerima pengampunan dosa”. Dengan begitu kita bisa berseru dengan pemazmur:”aku henadak memuji namaMu ya Tuhan selama-lamanya”. Karena kita menyambut undangan Yesus “marilah dan sarapanlah”. (by F.Matius Sudiantoro, SDB)

2 comments:

  1. Good luck my best friend romat (Romo Matius) dr sahabatmu dulu Johanes Chrisartono,SH. SEK. KUAT DLM PANGGILAN.God Blessed you my friend.

    ReplyDelete