PERJALANAN MENUJU KEBANGKITAN DALAM
LITURGI PEKAN SUCI
Pada hari ini Tuhan
bertindak. Mari kita rayakan dengan gembira. Inilah bunyi refren mazmur antar
bacaan yang kita nyanyikan hari ini. Kita diajak untuk merayakan kebangkitan
Kristus dengan gembira. Dalam kisah para rasul para murid memberikan kesaksian
akan Kristus yang telah bangkit. Mereka mendapat berbagai macam ancaman tapi
tidak lagi mengalami ketakutan karena
mereka percaya kepada Kristus yang telah bangkit. Maka pantaslah kita merayakan
hari ini dengan gembira dan penuh sukacita. Para murid berani mewartakan
kristus yang telah bangkit yang menjadi sumber kegembiraan dan sukacita.
Paskah dari bahasa ibrani Pessah artinya lewat. Dalam perjanjian
lama bangsa Israel melewati berbagai rintangan dalam perjalanan menuju tanah
terjanji, terutama ketika mereka bisa melewati laut merah yang terbelah oleh
tongkat Musa. Bagi kita paskah adalah lewat dari kematian menuju kebangkitan,
dan yang membuka jalan menuju kebangkitan adalah Kristus yang telah bangkit. Dialah
yang menjadi jaminan bagi kebangkitan kita. Maka kita bisa bergembira samabil
menyanyi bersama pemazmur” Pada hari ini Tuhan bertindak. Mari kita rayakan
dengan gembira”. Dan juga membawa kegembiraan itu bagi sesama kita dimanapun
kita berada.
Kebangkitan Kristus adalah
hari raya kebebasan, manusia dibebaskan dari kuasa dosa, iblis dan kematian.
Kebebasan biasanya memang menggembirakan dan membuat kita bersukacita. Maka
kabar ini sering kita sebut sebagai injil artinya kabar gembira. Kebangkitan
Kristus ini adalah kabar gembira yang harus kita wartakan. Dan inilah inti iman
kita ada dalam kebangkitan Kristus dari alam maut. Sehingga ajakan dalam tema
APP kita sangat relevan: makin beriman, makin bersaudara, makin berbela rasa.
Kita beriman pada kebangkitan Kristus, dan iman yang benar akan membawa kita
pada persaudaraan sejati. Kita semua adalah saudara dalam Yesus Kristus, Dia
adalah Putera sulung dan dalam Yesus kita semua adalah anak-anak Allah. Sebagai
saudara tentu kita juga akan memiliki belarasa maka kita mau mebagikan kabar
sukacita ini bagi sesama kita.
Mari kita rayakan dengan
gembira dalam kehidupan kita upaya kita untuk semakin beriman, makin bersaudara
dan makin berbelarasa. Dengan semangat Kristus yang kasihNya tanap batas
marilah kita membagikan kasihnya yang sudah kita terima dalam hidup kita.
Seperti para murid yang menjadi saksi kebangkitan diminta mewartakannya samap
ke ujung bumi, sekarang ini menjadi tugas kita, menjadi pewarta injil kabar
gembira. Kabar gembira ini harus kita wartakan dalam keseharian hidup kita.
Artinya setiap kali kita hadir harusnya membuat orang bersukacita. Karena
kehadiran kita menjadi berkat bagi sesama. Dalam sengsara dan kebangkitannya
kita tidak bisa melupakan keberadaan Bunda Maria. Yang dalam doa setiap hari
kita serukan “ salam Maria penuh rahmat” marilah kita juga berseru dan mohon
supaya kita masing masing menjadi penuh rahmat, supaya kita bisa menjadi rahmat
dan berkat bagi sesama dalam seluruh kehidupan kita. Sehingga sekali lagi kita
bisa berseru:” Mari kita rayakan dengan gembira”.
(by.F. Matius Sudiantoro, SDB)
0 comments:
Post a Comment