Monday, 22 April 2013

Mari Kita Rayakan Dengan gembira


                                                                                                       PERJALANAN MENUJU KEBANGKITAN DALAM LITURGI PEKAN SUCI

Pada hari ini Tuhan bertindak. Mari kita rayakan dengan gembira. Inilah bunyi refren mazmur antar bacaan yang kita nyanyikan hari ini. Kita diajak untuk merayakan kebangkitan Kristus dengan gembira. Dalam kisah para rasul para murid memberikan kesaksian akan Kristus yang telah bangkit. Mereka mendapat berbagai macam ancaman tapi tidak  lagi mengalami ketakutan karena mereka percaya kepada Kristus yang telah bangkit. Maka pantaslah kita merayakan hari ini dengan gembira dan penuh sukacita. Para murid berani mewartakan kristus yang telah bangkit yang menjadi sumber kegembiraan dan sukacita.

Paskah dari bahasa ibrani Pessah artinya lewat. Dalam perjanjian lama bangsa Israel melewati berbagai rintangan dalam perjalanan menuju tanah terjanji, terutama ketika mereka bisa melewati laut merah yang terbelah oleh tongkat Musa. Bagi kita paskah adalah lewat dari kematian menuju kebangkitan, dan yang membuka jalan menuju kebangkitan adalah Kristus yang telah bangkit. Dialah yang menjadi jaminan bagi kebangkitan kita. Maka kita bisa bergembira samabil menyanyi bersama pemazmur” Pada hari ini Tuhan bertindak. Mari kita rayakan dengan gembira”. Dan juga membawa kegembiraan itu bagi sesama kita dimanapun kita berada.

Kebangkitan Kristus adalah hari raya kebebasan, manusia dibebaskan dari kuasa dosa, iblis dan kematian. Kebebasan biasanya memang menggembirakan dan membuat kita bersukacita. Maka kabar ini sering kita sebut sebagai injil artinya kabar gembira. Kebangkitan Kristus ini adalah kabar gembira yang harus kita wartakan. Dan inilah inti iman kita ada dalam kebangkitan Kristus dari alam maut. Sehingga ajakan dalam tema APP kita sangat relevan: makin beriman, makin bersaudara, makin berbela rasa. Kita beriman pada kebangkitan Kristus, dan iman yang benar akan membawa kita pada persaudaraan sejati. Kita semua adalah saudara dalam Yesus Kristus, Dia adalah Putera sulung dan dalam Yesus kita semua adalah anak-anak Allah. Sebagai saudara tentu kita juga akan memiliki belarasa maka kita mau mebagikan kabar sukacita ini bagi sesama kita.


Mari kita rayakan dengan gembira dalam kehidupan kita upaya kita untuk semakin beriman, makin bersaudara dan makin berbelarasa. Dengan semangat Kristus yang kasihNya tanap batas marilah kita membagikan kasihnya yang sudah kita terima dalam hidup kita. Seperti para murid yang menjadi saksi kebangkitan diminta mewartakannya samap ke ujung bumi, sekarang ini menjadi tugas kita, menjadi pewarta injil kabar gembira. Kabar gembira ini harus kita wartakan dalam keseharian hidup kita. Artinya setiap kali kita hadir harusnya membuat orang bersukacita. Karena kehadiran kita menjadi berkat bagi sesama. Dalam sengsara dan kebangkitannya kita tidak bisa melupakan keberadaan Bunda Maria. Yang dalam doa setiap hari kita serukan “ salam Maria penuh rahmat” marilah kita juga berseru dan mohon supaya kita masing masing menjadi penuh rahmat, supaya kita bisa menjadi rahmat dan berkat bagi sesama dalam seluruh kehidupan kita. Sehingga sekali lagi kita bisa berseru:” Mari kita rayakan dengan gembira”. 
(by.F. Matius Sudiantoro, SDB)

0 comments:

Post a Comment