Minggu Paskah II
Ini merupakan ungkapan Thomas untuk menyatakan imannya setelah Yesus
menampakan diri kepadanya bersama rasul lainya. Yesus menambahkan”
Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya”. Kalimat ini lebih untuk
kita semua, karena memang tidak pernah melihat Yesus secara langsung seperti
Thomas yang bisa menyentuh bekas luka dalam diri Yesus. Tapi kita bisa percaya
kepada Yesus yang telah bangkit untuk keselamatan kita manusia yang percaya
kepadaNya. Memang syarat untuk bisa diselamatkan oleh Yesus adalah kita harus
percaya kepadaNYa. Maka pernyataan iman Thomas ini seharusnya juga menjadi
pernyataan iman kita seutuhnya. Yang percaya kepada Yesus yang telah bangkit
sumber keselamatan kita.
Dalam kalimat “Ya Tuhanku dan Allahku” terkandung iman yang sangat
dalam, yaitu ada penyerahan diri secara total kepada Tuhan Allah yang kita
percayai akan memberikan keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup kita.
Kebahagiaan itu akan terwujud hanya kalau kita sungguh menyadari dan mengalami
seperti yang kita nyanyikan dalam mazmur hari ini: “Bersyukurlah kepada Tuhan,
karena baiklah Dia”. Orang akan bisa bahagia ketika mereka bisa bersyukur atas
anugerah hidup yang diberikan kepadanya dalam segala suka-dukanya. Ini perlu
belajar tahap demi tahap: pertama,
bersyukur atas segala yang baik yang telah diterima dalam hidupnya. Kedua, bersyukur atas segala yang baik
yang diterima orang lain dan ini lebih sulit karena kadang bisa muncul iri hati.
Ketiga, ini sangat sulit untuk bisa
bersyukur atas segala hal yang kurang baik bahakn yang tidak baik yang terjadi
dalam dirinya. Harus belajar dalam proses hidup cukup lama. Mungkin bisa kita
membandingkan dengan obat yang tidak enak rasanya tapi itu untuk kesehatan
kita.
“Ya Tuhanku dan Allahku” juga menjadi pernyataan kita baik dalam hati
atau diungkapkan dalam perayaan Ekaristi pada saat konsekrasi. Karena pada saat
itu roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah kristus sehingga sudah
seharusnya kita mengalami seperti Thomas yang berlutut dan berseru “Ya Tuhanku
dan Allahku”. Inilah mujizat terbesar yang bisa kita alami setiap merayakan
Ekaristi. Mujizat ini terjadi melalui kata-kata yang diucapkan oleh orang
berdosa seperti yang lainya tapi mendapat anugerah kuasa yang tiada terkira
besarnya yaitu seorang imam yang menerima tahbisan imamat. Kuasa untuk mengubah
roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus tidak Tuhan berikan kepada para
malaikat di surga. Bahkan Bunda Maria yang suci dan tak bernoda tidak
dianugerahi kuasa ini. Hanya dengan iman seperti Thomas kita bisa percaya akan
mujizat Tuhan.
Tahun ini sebagai Gereja universal kita masih menjalankan Tahun Iman.
Maka pantaslah pernyataan St. Thomas ini menjadi pedoman bagi kita untuk
bertumbuh dan berkembang dalam iman. Gereja KAJ sudah mulai mau mewujudkan iman
itu secara nyata dalam kehidupan sehingga sudah memulai Tahun ini sebagai Tahun
Persaudaraan. Karena di dalam Yesus yang telah bangkit itu kita semua sebagai
saudara. Ini terungkap dalam bacaan pertama “semua orang beriman selalu
berkumpul dalam serambi Salomo dalam persekutuan yang erat”. Inilah
persaudaraan yang hendak kita wujudkan sebagai bentuk nyata kita beriman kepada
Kristus yang telah bangkit. Maka tema APP kita “ makin beriman, makin bersaudara,
makain berbelarasa” seharusnya tidak selesai setelah perayaan Paskah, tetapi
terus berlanjut dalam seluruh kehidupan kita. Supaya sabda Yesus “ Orang akan
mengenal kamu sebagai muridku jika kamu hidup saling mengasihi satu sama lain”.
Ini merupakan perwujudan nyata iman st Thomas “ Ya Tuhanku dan Allahku” yang
akan terus kita hayati dalam keseluruhan hidup kita sekarang dan selamanya.
Amin. (by F.Matius Sudiantoro, SDB)
0 comments:
Post a Comment