Monday, 22 April 2013

Ya Tuhanku dan Allahku



 Minggu Paskah II

Ini merupakan ungkapan Thomas untuk menyatakan imannya setelah Yesus menampakan diri kepadanya bersama rasul lainya. Yesus menambahkan” Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya”. Kalimat ini lebih untuk kita semua, karena memang tidak pernah melihat Yesus secara langsung seperti Thomas yang bisa menyentuh bekas luka dalam diri Yesus. Tapi kita bisa percaya kepada Yesus yang telah bangkit untuk keselamatan kita manusia yang percaya kepadaNya. Memang syarat untuk bisa diselamatkan oleh Yesus adalah kita harus percaya kepadaNYa. Maka pernyataan iman Thomas ini seharusnya juga menjadi pernyataan iman kita seutuhnya. Yang percaya kepada Yesus yang telah bangkit sumber keselamatan kita.

Dalam kalimat “Ya Tuhanku dan Allahku” terkandung iman yang sangat dalam, yaitu ada penyerahan diri secara total kepada Tuhan Allah yang kita percayai akan memberikan keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup kita. Kebahagiaan itu akan terwujud hanya kalau kita sungguh menyadari dan mengalami seperti yang kita nyanyikan dalam mazmur hari ini: “Bersyukurlah kepada Tuhan, karena baiklah Dia”. Orang akan bisa bahagia ketika mereka bisa bersyukur atas anugerah hidup yang diberikan kepadanya dalam segala suka-dukanya. Ini perlu belajar tahap demi tahap: pertama, bersyukur atas segala yang baik yang telah diterima dalam hidupnya. Kedua, bersyukur atas segala yang baik yang diterima orang lain dan ini lebih sulit karena kadang bisa muncul iri hati. Ketiga, ini sangat sulit untuk bisa bersyukur atas segala hal yang kurang baik bahakn yang tidak baik yang terjadi dalam dirinya. Harus belajar dalam proses hidup cukup lama. Mungkin bisa kita membandingkan dengan obat yang tidak enak rasanya tapi itu untuk kesehatan kita.


“Ya Tuhanku dan Allahku” juga menjadi pernyataan kita baik dalam hati atau diungkapkan dalam perayaan Ekaristi pada saat konsekrasi. Karena pada saat itu roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah kristus sehingga sudah seharusnya kita mengalami seperti Thomas yang berlutut dan berseru “Ya Tuhanku dan Allahku”. Inilah mujizat terbesar yang bisa kita alami setiap merayakan Ekaristi. Mujizat ini terjadi melalui kata-kata yang diucapkan oleh orang berdosa seperti yang lainya tapi mendapat anugerah kuasa yang tiada terkira besarnya yaitu seorang imam yang menerima tahbisan imamat. Kuasa untuk mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus tidak Tuhan berikan kepada para malaikat di surga. Bahkan Bunda Maria yang suci dan tak bernoda tidak dianugerahi kuasa ini. Hanya dengan iman seperti Thomas kita bisa percaya akan mujizat Tuhan.

Tahun ini sebagai Gereja universal kita masih menjalankan Tahun Iman. Maka pantaslah pernyataan St. Thomas ini menjadi pedoman bagi kita untuk bertumbuh dan berkembang dalam iman. Gereja KAJ sudah mulai mau mewujudkan iman itu secara nyata dalam kehidupan sehingga sudah memulai Tahun ini sebagai Tahun Persaudaraan. Karena di dalam Yesus yang telah bangkit itu kita semua sebagai saudara. Ini terungkap dalam bacaan pertama “semua orang beriman selalu berkumpul dalam serambi Salomo dalam persekutuan yang erat”. Inilah persaudaraan yang hendak kita wujudkan sebagai bentuk nyata kita beriman kepada Kristus yang telah bangkit. Maka tema APP kita “ makin beriman, makin bersaudara, makain berbelarasa” seharusnya tidak selesai setelah perayaan Paskah, tetapi terus berlanjut dalam seluruh kehidupan kita. Supaya sabda Yesus “ Orang akan mengenal kamu sebagai muridku jika kamu hidup saling mengasihi satu sama lain”. Ini merupakan perwujudan nyata iman st Thomas “ Ya Tuhanku dan Allahku” yang akan terus kita hayati dalam keseluruhan hidup kita sekarang dan selamanya. Amin. (by F.Matius Sudiantoro, SDB)

0 comments:

Post a Comment