Friday 30 November 2012

Kristus Raja Semesta Alam



Hari ini kita merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam sebagai puncak tahun liturgi. Minggu depan kita sudah akan memulai tahun baru liturgi dengan memasuki masa advent. Harapannya, Yesus sungguh meraja dalam hati kita dalam seluruh hidup kita. Kristus adalah raja damai yang penuh cintakasih maka sepantasnyalah kalau Dia meraja dalam hidup kita; dengan demikian pasti hidup kita akan menjadi pembawa damai dan cintakasih.

Sebagai raja Dia mempunyai mahkota duri, simbol kemuliaanNya, yaitu suatu penderitaan demi keselamatan umatnya  dan tahtanya adalah kayu salib tempat Dia ditinggikan; supaya bisa menarik seluruh isi alam semesta kepadanNya terutama umat manusia.  TanganNya terentang dan terbuka lebar untuk menyambut siapapun yang mau datang kepadaNya untuk mohon keselamatan melalui pertobatan dalam kehidupan nyata. Tak ada raja lain yang berani berkorban seperti raja kita yang sungguh memberikan segala milikNya tanpa tersisa;  sehingga ketika bertahta disalib Dia benar-benar tidak berpakaian apapun selain cintakasihNya yang tanpa batas. Bahkan di kayu salib Dia masih mendoakan dengan penuh cinta orang-orang yang menyiksanya: “Bapa ampunilah mereka ini karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.

Jika Kristus sungguh meraja dalam hidup kita, kitapun akan dimampukan untuk menjadi wujud nyata kasih Tuhan bagi sesama dalam seluruh kehidupan kita. Kita menjadi berani untuk berkorban bagi sesama seperti Kristus yang telah mengorbanakan segalanya untuk kita. Hal yang paling berharga adalah diri dan hidup kita maka itulah yang perlu kita persembahkan bagi sesama. Dalam karya pelayanan dan doa kita. Maka marilah membuka hati dan hidup kita supaya Kristus sungguh meraja dalam kehidupan kita.

Ada sebuah kisah yang menunjukan betapa berkuasanya sang Raja kita. Kisah ini mungkin sudah anda baca atau dengar. Adalah seorang anak kecil yang ikut dalam doa lingkungan. Lokasinya  tidak begitu jauh dari rumahnya tapi jalanan sudah agak gelap dan di situ ada serumpun bambu yang rindang.  Orang sering cerita di situ sering muncul kuntilanak yang suka menakuti orang yang lewat. Anak ini masih belum bisa banyak doa, ketika tiba di tempat itu munculah si kuntilanak yang menakutkan itu sambil meringis. Kemudian anak itu memutuskan untuk berdoa “  Ya Tuhan aku bersyukur kepadaMu, atas santapan yang telah Kau sediakan dihadapanku, semoga makanan ini bisa menguatkan jiwaragaku, untuk memuliakan namaMu dan melayani sesamaku. Amin”. Mendengar itu si Kuntilanak lari ketakutan sambil berkata “ sial sekali untuk pertama kali aku menggoda seorang anak kecil malah mau dimakan, biasanya pada ketakutan”. 

Kisah ini hanya mau menunjukan betapa besar kuasa Tuhan sang Raja kita. Anak kecil ini kebetulan hanya ingat doa sebelum makan dan itulah yang ia doakan dalam situasinya yang mencekam dan menakutkan. Bila kita berdoa dan memohon dengan tulus kepada sang Raja kita pasti akan dikabulknya doa kita. Hanya perlu diingat bahwa Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan tepat pada waktunya. Bukan apa yang kita inginkan dalam hidup kita. Maka marilah dalam merayakan Kristus Raja Semesata alam ini kita mempersembahakan hidup kita, supaya Dia sungguh meraja dalam diri kita, sehingga kita bisa menjadi pembawa Cintakasih Tuhan itu bagi sesama. Untuk itu memang perlu keberanian dari diri kita untuk  berkorban bagi mereka yang kita kasihi. Dan kita diutus untuk mewartakan kasih Tuhan itu melalui kehidupan kita sehari-hari baik dengan perkataan maupun perbuatan. Mari kita serahakan hidup kita kepada Kristus sang Raja semesta alam.amin.
(by. F.Matius Sudiantoro,SDB)

0 comments:

Post a Comment