Hari ini kita
merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta
Alam sebagai
puncak tahun liturgi. Minggu depan kita sudah akan memulai tahun baru liturgi
dengan memasuki masa advent. Harapannya,
Yesus sungguh meraja dalam hati kita dalam seluruh hidup kita. Kristus adalah
raja damai yang penuh cintakasih maka sepantasnyalah kalau Dia meraja dalam
hidup kita; dengan demikian pasti hidup kita akan menjadi pembawa damai dan cintakasih.
Sebagai raja Dia
mempunyai mahkota duri, simbol kemuliaanNya, yaitu suatu penderitaan demi keselamatan umatnya dan tahtanya adalah kayu salib tempat Dia
ditinggikan;
supaya bisa menarik seluruh isi alam semesta kepadanNya terutama umat
manusia. TanganNya terentang dan terbuka
lebar untuk menyambut siapapun yang mau datang kepadaNya untuk mohon keselamatan melalui pertobatan
dalam kehidupan nyata. Tak ada raja lain yang berani berkorban seperti raja
kita yang sungguh memberikan segala milikNya tanpa tersisa; sehingga
ketika bertahta disalib Dia benar-benar tidak berpakaian apapun selain
cintakasihNya yang tanpa batas. Bahkan di kayu salib Dia masih mendoakan dengan
penuh cinta orang-orang yang menyiksanya: “Bapa ampunilah mereka ini karena mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat”.
Jika Kristus
sungguh meraja dalam hidup kita, kitapun akan dimampukan untuk menjadi wujud nyata kasih Tuhan
bagi sesama dalam seluruh kehidupan kita. Kita menjadi
berani untuk berkorban bagi sesama seperti Kristus yang telah mengorbanakan segalanya untuk
kita. Hal yang paling berharga adalah diri dan hidup kita maka itulah yang perlu kita persembahkan bagi
sesama. Dalam karya pelayanan dan doa kita. Maka marilah membuka hati dan hidup
kita supaya Kristus
sungguh meraja dalam kehidupan kita.
Ada sebuah kisah yang menunjukan betapa berkuasanya
sang Raja kita. Kisah ini mungkin sudah anda baca atau dengar. Adalah seorang anak kecil
yang ikut dalam doa lingkungan. Lokasinya
tidak begitu jauh
dari rumahnya tapi jalanan sudah agak gelap dan di situ ada serumpun bambu yang
rindang. Orang sering cerita di situ sering muncul kuntilanak yang suka menakuti
orang yang lewat. Anak ini masih belum bisa banyak doa, ketika tiba di tempat
itu munculah si kuntilanak yang menakutkan itu sambil meringis. Kemudian anak
itu memutuskan untuk berdoa “ Ya Tuhan
aku bersyukur kepadaMu, atas santapan yang telah Kau sediakan dihadapanku,
semoga makanan ini bisa menguatkan jiwaragaku, untuk memuliakan namaMu dan
melayani sesamaku. Amin”. Mendengar itu si Kuntilanak lari ketakutan sambil
berkata “ sial sekali untuk pertama kali aku menggoda seorang anak kecil malah mau dimakan, biasanya
pada ketakutan”.
Kisah ini hanya mau
menunjukan betapa besar kuasa Tuhan sang Raja kita. Anak kecil ini kebetulan
hanya ingat doa sebelum makan dan itulah yang ia doakan dalam situasinya yang mencekam dan menakutkan. Bila kita berdoa dan
memohon dengan tulus kepada sang Raja kita pasti akan dikabulknya doa kita.
Hanya perlu diingat bahwa Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan tepat pada waktunya. Bukan apa
yang kita inginkan dalam hidup kita. Maka marilah dalam merayakan Kristus Raja
Semesata alam ini kita mempersembahakan hidup kita, supaya Dia sungguh meraja
dalam diri kita, sehingga kita bisa menjadi pembawa Cintakasih Tuhan itu bagi
sesama. Untuk itu memang perlu keberanian dari diri kita untuk berkorban bagi mereka yang kita kasihi. Dan
kita diutus untuk mewartakan kasih Tuhan itu melalui kehidupan kita sehari-hari
baik dengan perkataan maupun perbuatan. Mari kita serahakan hidup kita kepada
Kristus sang Raja semesta alam.amin.
(by. F.Matius Sudiantoro,SDB)
0 comments:
Post a Comment