Kiss of an Angel

That you are young is enough to make me love you very much.

There can be no virtue without obedience.

We must, each of us, be willing to sacrifice our own will, even at a heavy cost...The sacrifice that is needed is the sacrifice of the will.

Everyone invited

"If we do not give them something to think about their minds will turn to unwholesome thoughts."

"Act today in such a way that you need not blush tomorrow."

"Direct every action to the Lord by saying, “Lord, I offer You this work, please bless it.”"

"If you wish to fly high, start from the bottom.

I would like to stress good health, good moral conduct and serious studies. Health is a precious gift; take good care of it..

Sunday, 27 January 2013

Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang



Inilah kalimat terakhir yang dibaca Yesus dari Kitab Yesaya. Tahun rahmat ini tergenapi dengan hadirnya Yesus di tengah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan. Puncak segala rahmat yang Tuhan limpahkan kepada manusia adalah Yesus sendiri sebagai sang Emanuel yaitu Allah yang menyertai kita. Allah Putera ynag menjelma menjadi manusia itulah rahmat terbesar yang Tuhan berikan. Maka sabda Yesus “ Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya”. Ini sungguh terwujud secara nyata dalam kehidupan kita.

Tahun rahmat Tuhan ini ditandai dengan: “ Roh Tuhan ada padaku, oleh sebab ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, dan Ia telah mengutus aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang buta, untuk membebaskan orang tertindas dan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang”. Intinya kehadiran Tuhan bersama kita “Roh Tuhan ada padaku” yang bertujuan untuk membebaskan dari berbagai penderitaan manusia  yaitu kabar gembira kepada orang miskin, pembebasan untuk para tawanan, penglihatan untuk orang buta dan pembebasan bagi yang tertindas. 

Kehadiran Tuhan sebagai Sang Emanuel memberikan kegembiraan yang membebaskan dari kemiskinan, penjara, penyakit, dari perhambaan. Inilah yang dilimpakan kepada manusia  dalam Tahun rahmat Tuhan.  Perlu bertanya pada diri kita masing-masing apakah aku sudah menerima kabar gembira, pembebasan dan penyembuhan. Kalau belum berarti perlu membuka hati untuk menerima rahmat yang Tuhan limpahkan. 

Pintu dari segala rahmat itu adalah IMAN.  Tanpa iman tidak mungkin kita bisa mengerti rahmat yang Tuhan limpahkan kepada kita semua. Tahun ini kita diajak oleh Bapa Suci untuk memperdalam iman kita dengan membaca katekismus Gereja Katolik, mempraktekannya dengan meneladan hidup para santo dan santa, serta mewartakannya kepada semua orang bahwa Tuhan  mencintai manusia yang dalam injil hari ini disebut sebagai Tahun rahmat Tuhan telah datang.

Dalam bacaan kedua st. Paulus menjelaskan kesatuan kita sebagai anggota Tubuh Kristus yang disatukan dengan Kristus sebagai kepalanya. Maka kalau Kristus membuat semua orang mengerti bahwa Tahun rahmat Tuhan telah datang, kita juga mempunyai misi yang sama dengan sang kepala Gereja. Penyertaan Tuhan sangat jelas dalam sms yang saya terima dari seorang suster yang  berkecimpung dalam dunia kesahatan berikut ini: “ Kalau kemarin engkau kuat karena Tuhan mengasihimu... kalau hari ini engakau masih kuat karena Tuhan tidak meninggalkanmu... dan hari esokpun kita akan tetap kuat menghadapi setiap tantangan, terbuka terhada kasih dan pelayanan demi kemuliaan Tuhan, sebab Dia tetap sama, Dia tidak berubah... itulah janji Tuhan bagi anak-anakNya yang mengasihiNya”. Tolok ukur terbaik bahwa kita menerima rahmat Tuhan kalau hidup kita sudah menjadi rahmat atau berkat bagi sesama kita dimanapun kita berada. Marilah hidup dalam tahun rahmat Tuhan sekarang dan selamanya. Amin. (F.Matius Sudiantoro, SDB)

Friday, 25 January 2013

Apa Yang DikatakanNya padamu, Lakukanlah itu.



Kalimat yang dinyatakan Bunda Maria ini dalam suasana yang sangat genting menuntut Yesus berperan dalam kehidupan. Dalam perjamuan di Kana itu Yesus dan murid-muridnya menjadi tamu undangan. Kemudian ada masalah besar yang muncul yaitu tuan rumah kehabisan anggur, pesta yang menggembirakan ini akan menjadi malapetaka yang sangat memalukan kalau tidak ada pertolongan dari Bunda Maria yang hadir dalam pesta perkawinan yang meriah ini.

Dalam hidup kita kadang ada krisis yang muncul dan itu bisa membuat kita bertumbuh atau sebaliknya bisa membuat yang mengalami krisis menjadi hancur. Apakah kita juga mengundang Yesus dan Bunda Maria dalam kehidupan kita? Kehadiran Bunda Maria membantu menyelesaikan masalah dengan cepat tanapa diminta oleh tuan rumah.  Masalah yang muncul disamapaikan kepada Yesus oleh Bunda Maria “ mereka kehabisan anggur”. Yesus memberi jawaban yang tampaknya kurang simpatik dan sangat cuek terhadap permintaan ibunya. Kemudian Bunda Maria memberi pesan yang sangat menunutut tindakan Yesus. “Apa yang dikatakan kepadamu buatlah”. Akhirnya Yesus memang memberi pesan kepada para pelayan yang ada di sana dan mereka menyelesaiakan krisis itu bersama-sama dan pesta berlanjut dengan baik. Bila  kita mengundang Bunda Maria dan Yesus dalam hidup kita, maka kita akan dihindarkan dari krisis berkepanjangan, karena Bunda Maria pasti akan menolong kita di saat menghhdapi masalah tanpa kita minta sekalipun. Dia akan membawa kita kepada Puteranya. Dan pasti solusi atas maslah kita akan ditemukan dalam berbagai kesulitan yang kita hadapi. Cara Mengundang Bunda Maria dalam hidup kita adalah dengan berdoa dan mengimaninya, maka pertolongan Tuhan dan bundaNya akan menjadi nyata dalam kehidupan kita.

Bunda Maria melalui kalimat ini juga mengajari kita untuk mendengarkan sabda Puteranya Yesus “ Apa yang dikatakan padamu lakukanlah”. Ketika hal itu kita laksanakan maka hidup kita akan berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan. Bukan berarti hidup kita akan menjadi mudah tetapi kita akan menjadi bahagia dalam menghadapi persoalan hidup. Karena Tuhan sendiri akan menjalankan semuanya untuk kebahagiaan kita meskipun tanpa kita minta.  Pesan bunda Maria ini juga sangat cocok bagi kita yang sedang di awal masa biasa, seharusnya membuat kita semakin mampu untuk melaksanakan kehendakNya. Bunda Maria mengenal betul siapa Puteranya maka dia tidak segan untuk memberi perintah kepada kita “ apa yang dikatakanNya , lakukanlah”. Ternyata nasehat itu memang terbukti sangat baik .Perjamuan merupakan permulaan kemuliaan Allah dinyatakan melalui mujizat yang dibuat Yesus untuk pertamakalinya. 

Sebetulnya dalam bebeberapa hari terakhir ini juga terjadi mujizat yang sanagt besar ketika bencana banjir melanda Jakarta. Seluruh masyarakat benar-benar tertimpa bencana namun semuanya saling membantu.  Mendapat teladan dari gubernur DKI yang baru menjabat 3 bulan, seluruh aparat bawahanya datang mengunjungi berbagai tempat untuk mengirimkan bantuan, dari walikota, camat, lurah dan stafnya, RW dan RT datang untuk mengunjungi para pengungsi. Berkali-kali wisma kami jadi tempat penduduk sekitar mengungsi bila terjadi banjir tetapi untuk pertama kali mendapat kunjungan dan membawa bantuan untuk rakyat yang menjadi korban banjir. Bahkan  dokter untuk merawat mereka yang sedang sakit. Itulah mujizat terbesar yang terjadi di kota jakarta tahun ini. Semua mau saling membantu dalam menghadapi kesulitan hidup bersama.(by F. Matius Sudiantoro SDB)


Inilah Anak Yang Kukasihi KepadaMulah Aku Berkenan



Pada saat Yesus menerima pembabtisan dari Yohanes terdengar suara Allah Bapa” inilah anak yang kukasihi kepadaNyalah aku berkenan” bersamaan dengan itu ada Roh Kudus yang turun ke atas Yesus seperti burung merpati. Di sinilah cintakasih Allah sungguh dinyatakan dalam kesatuan Allah Tritunggal. Pernyataan Allah Bapa yang menyatakan Yesus sebagai Anak yang dikasihi itu juga mewakili seluruh umat manusia yang nyatanya adalah setiap orang sebagai anak terkasih Allah. Jadi dalam Yesus kita masing-masing adalah anak terkasih Allah.

Kemudian kita seharusnya juga hidup sebagai anak yang berkenan kepada Allah. Dan kita dilibatkan dalam misi keselamatan yang dibawa oleh Yesus, artinya sebagai anak yang dikasihi Allah, kita bisa membawa orang lain merasa dan mengalami dikasihi Allah. Seperti Yesus yang datang ke dunia dan membuat kita sungguh mengalami dikasihi Allah. Ha ini ditegaskan St. Paulus “ Kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karuniaNya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita”. St, Paulus juga memberikan teladan dalam seluruh hidupnya sebagai orang yang sangat dikasihi Allah dan kemudian dia juga mewartakan kepada orang lain; supaya mereka bisa mengerti bahwa mereka dikasihi oleh Tuhan kita. Itulah pewartaan Santo Paulus yang disampaikan kepada kita.

Perayaan Pembabatisan Yesus oleh Yohanes menunjukan dengan jelas kekuatan Ilahi ini akan dianugerahkan dan dilimpahkan kepada kita manusia. Kekuatan Ilahi yang berguna agar semakin nampaklah bahwa Allah kita adalah Allah yang mahakuasa dan berbelaskasih. Ia selalu mendekati kita meski kita selalu menjauhiNya. Dia tetap berpihak pada kita yang sering melupakanNya. Kita dikasihi dan dicintai bukan karena perbuatan baik dan jasa kita, melainkan karena kasihNya yang sangat besar dan tanpa batas, Dia sungguh mencintai kita, mempelai yang dicintainya sebagai anggota Gereja. Karena dalam pembabtisan kita resmi menjadi anak Allah dan sebagai anggota Gereja yang adalah mempelainya. Dia sebagai kepala kita anggota tubuhnya.
Sebagai anak yang dikasihi Tuhan itu sungguh sudah kita alami, tetapi kita mempunyai tugas perutusan yang sangat penting dalam menjalankan misi keselamatan Kristus. Kita sudah dikuatkan oleh Roh Kudus  dan kita menerima Roh Kudus bukan hanya kita sebagai anak Allah tetapai kita juga harus membantu orang lain bisa mengalmi dicintai oleh Allah dan mereka sungguh merasakan sebagai anak Allah yang dicintaiNya. Inilah perjuangan hidup kita untuk selanjutnya yaitu menjadi pembawa kasih Tuhan.
"Inilah Anak yang Kukasihi kepadamulah Aku berkenan” yang dinyatakan Allah dalam pembabtisan Tuhan merupakan pengakuan akan Yesus sebagai Putra Tunggalnya sekaligus penerimaan diri kita sebagai anak-anak Allah dalam diri Yesus Kristus. Sekaligus tugas perutusan untuk membuat orang lain bisa merasakan dan mengalami sebagai anak Allah melalui kehadiran kita bersama mereka. Pada kalimat “kepadamulah Aku berkenan” merupakan pernyataan yang menunjukan bahwa Yesus adalah hamba Yahwe yang menderita. Dari penderittaanya itulah yang memenangkan hidup kita supaya berkenan kepada Allah .Maka kita harus siap juga mengalami penderitaan seperti Kristus yang membuat  kita diselamatkan. Penderitaan dan kesulitan yang kita alami ini dalam hidup suapaya membauat sesama kita bisa merasakan mengalami sebagai anak-anak Allah yang dikasihiNya. (by F.Matius Sudiantoro SDB)

Thursday, 24 January 2013

Mereka Pulang Melewati Jalan Lain



Hari raya epifani adalah hari raya penampakan kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan itu menjadi nyata kalau manusia diselamatkan. Inilah yang sedang kita rayakan keselamatan umat manusia secara universal. Artinya semua manusia mendapat tawaran keselamatan yang menjadi nyata dan sempurna dalam diri Yesus sang juruselamat yang lahir ke dunia. Dengan satu tujuan untuk keselamatan umat manusia. Orang majus ini menjadi perwujudan nyata bahwa keselamatan memang diberikan kepada seluruh umat manusia.

Dalam injil kita bisa melihat dan mendengarkan bagaimana tawaran keselamatan itu ditanggapi oleh umat manusia. Ada Herodes yang menyambut kedatangan sang juruselamat justru sebagai anacman, ada ahli alkitab yang sebertulnya tahu kedatangan sang jusurselamt tetapi diam saja tanapa ada reaksi apapun. Dan tentu ada orang majus yang mempunyai kerinduan sangat mendalam akan kehadiran sang juruselamat dan rela mencarinya dengan segala pengorbanan yang harus mereka buat, dengan petunjuk sebuah bintang. Mereka mencari tanpa kenal lelah, siap mengahdapi berbagai kesulitan dalam perjalanan panjang yang tidak jelas kapan selesainya. Mereka juga bertanya-tanya “ Di mana raja orang yahudi yang baru dilahirkan?”. Tuhan akhirnya menyatakan dirinya kepada mereka yang mencarinya. Ketikan sudah bertemu mereka mempersembahakan hadiah kepada Yesus. Tentu Yesus senang menerima hadiah itu, tetapi akan lebih bahagia kalau hadiah itu merupakan simbol persembahan diri kita.

Yesus menyatakan dirinya kepada orang majus sebagai seorang anak kecil yang tidak berdaya. Sekarang Yesus  tetapa menyatakan dirinya sebagai anak-anak dan orang kecil yang tidak dipedulikan di dunia ini. Bahkan para penguasa terlihat ingin meneyingkiikannya seperti Herodes. Orang majus ini mencari keselamatan bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi harus membawanya kepada sesama mereka. Maka ketika ada ancaman dari Herodes mereka pulang melewati jalan lain. Supaya kabar keselamatan yang telah ditemukan tetap terus bisa dilanjutkan kepada semua orang dari segala bangsa. Terutama kepada orang kecil yang tersingkirkan. Perjuangan orang majus ini sangat berliku harus menghindari penguasa yang mengancam orang kecil karena kesombongan dan keserakahanya.
Ini juga merupakan pelajaran iman bagi kita untuk mewartakan iman kita dengan cara yang berbeda, sehingga lebih mudah untuk diterima oleh orang yang menerima pewartaan kita dan membuat mereka mengerti, mengalami dan merasakan bahwa mereka sungguh dicintai oleh Tuhan. 

Kita perlu menjadi seperti orang majus yang pulang melewati jalan lain untuk sampai kepada orang kecil yang sering didingkirkan oleh para penguasa. Banyak penguasa yang sebetulnya mendapat tugas untuk mengayomi mereka justru membuat makin tersingkir. Tiga bulan terakhir di Jakarta sangat bersyukur mandapatkan pimpinan yang sangat peduli dengan rakyat, meski belum berhasil menagatasi berbagai permasalahan yang ada terutama macet dan banjir, tapi sudah sangat nyata di mata semua orang bahwa mereka yang kecil mulai mendapatkan perhatian lebih baik dari berbagai segi kehidupan. Ini menjadi seperti orang majus yang pulang melewati jalan lain yang membawa keselamatan secara nyata bagi mereka yang biasanya tersingkirikan. Memang belum sepenuhnya berhasil dalam membawa solusi bagi masyarakat tetapi sungguh ada usaha yang sangat nyata untuk menyelamatkan yang menderita dangan solidaritas yang sangat tinggi. Inilah jalan lain yang harus kita wujudakan dalam mewartkan kasih Allah kepada umat manusia seluruhnya. 
(by F.Matius Sudiantoro, SDB)